MUI Minta Kepala BPIP Dipecat, Wapres Minta BPIP Klarifikasi soal Agama Musuh Pancasila
Jakarta -- Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengkritik Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi yang mengatakan musuh terbesar Pancasila adalah agama. Abbas pun mendesak Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mencopot Yudian yang baru dilantik pekan lalu itu. "Kalau benar beliau punya pandangan seperti itu maka tindakan presiden yang paling tepat untuk beliau adalah yang bersangkutan dipecat tidak dengan hormat," kata Abbas dalam keterangan tertulis seperti dilansir CNNIndonesia.com, Rabu (12/2). Abbas menilai pemikiran dan pemahaman Yudian tentang Pancasila ini bisa mengancam eksistensi negara. Selain itu, ia khawatir pemikiran Yudian tersebut menjadi destruktif terhadap pengakuan agama dalam Pancasila. Pria yang juga menjabat sebagai Ketua PP Muhammadiyah itu mengatakan pemahaman rakyat Indonesia tentang Pancasila akan sulit terwujud karena pimpinan BPIP memiliki cara pandang yang membahayakan. "Oleh karena itu kalau yang bersangkutan benar punya pandangan seperti itu maka pilihan yang tepat untuk kebaikan bangsa dan negara yaitu yang bersangkutan mundur atau dimundurkan," tuturnya. Halsenada juga dikatakan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini. Dia menilai pernyataan Kepala BPIP Yudian Wahyudi ngawur ketika menyebut musuh terbesar Pancasila adalah agama. Helmy menyayangkan jika Yudian memang benar bicara demikian. Ia mengaku bakal mengonfirmasi pernyataan itu langsung ke Yudian yang baru dilantik Presiden Joko Widodo pada pekan lalu. Helmy mengatakan berani berdebat tentang keselarasan Pancasila dengan nilai-nilai agama Islam. Menurutnya, kelima sila dalam Pancasila itu juga sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Alquran. Oleh karena itu, kata Helmy, PBNU meminta Yudian yang masih menjabat Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta itu untuk menjelaskan maksud pernyataan itu kepada masyarakat. Jika memang salah, Yudian harus meminta maaf. Penegasan serupa juga dikatakan Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi mengklarifikasi pernyataannya kepada masyarakat. Ini berkaitan pernyataan kontroversial Yudian yang menyebut agama adalah musuh Pancasila. "Saya berharap beliau mengklarifikasi ucapannya itu," ujar Ma'ruf kepada wartawan di Kantor BKKBN, Halim, Jakarta Timur, Rabu (12/1). Menurut Ma'ruf, klarifikasi harus dilakukan agar pernyataan Yudian yang baru dilantik sepekan itu tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat. Sebab, Ma'ruf tidak menginginkan terjadi kegaduhan di masyarakat akibat pernyataan Yudian tersebut. "Saya kira itu kita mengharapkan beliau bisa mengklarifikasi supaya tidak timbul kontroversi dan terjadi salah paham, sehingga menimbulkan kegaduhan," ujar Ma'ruf. Belum ada seminggu menjabat, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi membuat pernyataan kontroversional. Dalam satu pernyataan di media nasional, Yudian mengatakan musuh terbesar Pancasila adalah agama, bukan kesukuan. Pernyataan itu terkait dengan adanya kelompok-kelompok tertentu yang mereduksi agama sesuai dengan kepentingannya sendiri dan bertentangan dengan Pancasila. Republika.co.id sudah belasan kali menghubungi nomor ponsel Yudian Wahyudi untuk menjelaskan pernyataannya lebih jauh, tetapi tidak diangkat hingga berita ini diturunkan.(cnn/rep)
Sumber: