WNI di Natuna Siap Dipulangkan, Dubes: Kondisi 1.890 WNI di China Sehat

WNI di Natuna Siap Dipulangkan, Dubes: Kondisi 1.890 WNI di China Sehat

JAKARTA - Sebanyak 238 Warga Negara Indonesia (WNI) di Kabupaten Natuna direncakan kembali ke wilayah masing-masing, Sabtu mendatang (15/2). Sebelumnya, para WNI itu dievakuasi dari Provinsi Hubei, China. terkait merebaknya virus Corona di Kota Wuhan. Mereka dipulangkan dari Hubei setelah pemerintah setempat menutup akses keluar maupun masuk ke Wuhan. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan pemerintah belum menentukan teknis pemulangan para WNI. Pemerintah akan menggelar rapat koordinasi terlebih dulu. "Jadi begini, selesai tanggal 15, karena itu mereka kan dari banyak daerah. Nanti kalau saya bilang pulang hari ini keluarganya sudah nunggu, dan ternyata pesawatnya sore enggak ada, ya kan repot. Yang paling penting atas selesainya nanti, di tanggal 15, nanti pukul berapa akan dicanangkan. Jadi Sabtu ini kalau tanggal 15 itu berarti selesai ya," kata Terawan di Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Grand Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (11/2). Menkes memastikan seluruh WNI yang sedang diobservasi dalam keadaan sehat. Keyakinan itu didasari kondisi para WNI sejak pertama kali tiba di Kabupaten Natuna, Minggu (2/2). Terkait tiga orang WNI yang tidak diperbolehkan dievakuasi dari Hubei, Terawan menyebutkan saat ini masih dalam pengawasan pemerintah China. Ketiganya masih dalam pengawasan kesehatan otoritas setempat. Kondisi serupa juga dilakukan terhadap 78 WNI yang dikarantina akibat kasus Corona di kapal pesiar. "Iya dipantau oleh Kementerian Luar Negeri, kita dalam posisi menunggu what's next apa yang dilakukan, semua adalah menyangkut peraturan dunia, PHEIC-nya, jadi masalah observasinya di mana itu dunia akan mantau terus," ujar Terawan. Sementara itu Duta Besar RI di Beijing Djauhari Oratmangun memastikan seluruh WNI yang berada di China Daratan dinyatakan dalam keadaan sehat. Sebanyak 1.890 WNI dilaporkan berada di negara China. “WNI yang ada di Tiongkok Darat mencapai 1.890 orang. Semuanya dipastikan dalam kondisi sehat,” ujar Djauhari, dikutip dari siaran resmi Kantor Staf Presiden, Selasa (11/2). Sejauh ini, jumlah korban meninggal akibat virus korona secara global sudah menembus angka 1.015 orang. Berdasarkan Data Pusat Informasi Terpadu 2019-nCoV Kantor Staf Presiden pada Selasa (11/2) pukul 08.00 WIB, sebanyak 3.957 korban pun telah pulih. Sementara korban yang terinfeksi akibat korona mencapai 42.859 orang. Sebagian besar korban berada di China daratan. Menurut Djauhari, sejak wabah korona merebak, KBRI berkomunikasi secara intensif dengan WNI yang tinggal di China daratan. KBRI juga menyampaikan terima kasih kepada Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di China karena membantu menjalin komunikasi dengan para mahasiswa. “Kami tingkatkan komunikasi baik broadcast melalui whatsapp dan wechat ataupun telepon langsung,” kata Djauhari. Pola komunikasi itu dilakukan guna memastikan kehadiran negara untuk melindungi warga negaranya. KBRI juga terus memastikan terhadap tiga WNI di Wuhan yang tidak jadi dievakuasi. “Kita juga terus memastikan pasokan logistik kepada mereka berjalan lancar,” ucap dia. Djauhari mengakui jalur logistik menuju Wuhan masih belum pulih 100 persen. Namun hal itu tidak menjadi halangan bagi KBRI untuk menyampaikan dukungan logistik kepada WNI di Hubei, Wuhan. Ia juga menegaskan kondisi staf KBRI di Beijing semuanya masih dalam keadaan sehat. “Semuanya sehat dan semangat memonitor perkembangan situasi terkait wabah korona. Bahkan tiap pagi kami sekarang rajin olahraga,” ujar Djohari.(bis/rep)

Sumber: