Arief Tawarkan Relokasi Sejumlah Perumahan Langganan Banjir

Arief Tawarkan Relokasi  Sejumlah Perumahan Langganan Banjir

KOTA TANGERANG-Hingga hari kelima, banjir di wilayah Kecamatan Priuk belum surut. Air masih menggenang. Terutama di perumahan Total Persada, Priuk Damai, Garden City dan Mutiara Pluit. Puluhan pompa berkekuatan besar sudah diopersikan untuk menyedot air. Walikota Tangerang Areif R Wismansyah, menawarkan opsi relokasi kepada warga Perumahan Total Persada dan wilayah banjir lainnya. Karena, di sejumlah kawasan di Priuk setiap kali musim hujan, banjir selalu menjadi ancaman. Kata Arief, warga masih belum mau direlokasi. Dengan alasan banjir hanya setahun sekali dan beberapa tahun belakangan ini tidak banjir. Baru banjir lagi kali ini. "Saya sempat tanya kepada warga, apakah mau direlokasi dan nanti rumahnya kita berikan uang ganti rugi. Warga malah tidak mau dan mengatakan kepada saya, sudah nyaman. Masalah banjir bisa diatasi karena tiga tahun belakangan memang tidak banjir akibat sudah ada penurapan. Dan saat ini banjir, mereka tetap tidak mau dipindahkan," ungkapnya. Arief mengatakan masalah banjir yang ada di Kecamatan Priuk akan bisa surut hari ini, Jumat (7/2). Hal tersebut karena dibantu oleh pompa air yang saat ini difungsikan. Selain pompa air, Pemkot Tangerang juga menurunkan mobil tangki milik Disbudpar untuk membantu percepatan penyedotan air. Sampai saat ini, tim BPBD dari Pemkot Tangerang, TNI AD dan Polri terus disiagakan untuk membantu masyarakat jika banjir kembali meninggi. Menurut Arief, banjir yang terjadi di Kecamatan Priuk beberapa hari kemarin karena adanya penyumbatan di jembatan antara Kuta Bumi, Kabupaten Tangerang dengan Kota Tangerang. Sungai tersumbat oleh sampah. Akibatnya air menjadi terhalang dan membuat air meluap melalui jalur depan. "Jadi masalahnya ada sampah di jembatan. Tetapi kita langsung turunkan petugas untuk membersihkan sampah tersebut. Akibat adanya sampah, air meluap sampai ke jalan dan masuk ke pemukiman warga melalui depan sehingga seolah-olah air tersebut datang dari rumah warga," ujarnya kepada Tangerang Ekspres usai menggelar konferensi pers di Plaza Puspemkot Tangerang, (6/2). Arief menambahkan, selain itu ada beberapa wilayah belum dilakukan penurapan. Hal tersebut membuat air kali Ledug masuk ke rumah warga pada saat kondisi hujan lebat. Untuk upaya pengeringan, akhirnya diterjunkan pompa untuk membuang air kembali ke kali Ledug. "Memang sudah kita lakukan penurapan. Tetapi air rembes dan bukan tanggul jebol. Karena kita sudah mengecek langsung bersama Pak Kapolres tadi (Kemarin). Selain itu, ada lahan yang belum kita lakukan penurapan, karena memang lahan tersebut masih milik pengembang. Itu sedang kita upayakan dengan pengembang agar bisa kita lakukan penurapan,"paparnya. Mengenai masalah lain dalam penanganan banjir, kata Arief, Pemkot Tangerang terus berupaya untuk membantu masyarakat sampai masalah banjir yang terjadi di Kecamatan Priuk selesai. Bahkan, pelayanan untuk masyarakat korban banjir disiagakan selama 24 jam. "Kalau masalah obat-obatan sudah dipastikan cukup. Untuk makanan siap saji juga kami siapkan melalui dapur umum. Kalau untuk pakaian kita juga sedang berusaha agar masyarakat bisa mendapatkannya, karena baju yang ada kemarin digunakan untuk korban banjir yang terjadi di awal tahun,"pungkasnya. (mg-9)

Sumber: