Enam Kandidat Diuji PAN

Enam Kandidat Diuji PAN

SERPONG UTARA-Setelah melakukan penjaringan, DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Tangsel telah menggelar uji kepatutan dan kelayakan calon Walikota Tangsel, Sabtu (25/1). Acara yang digelar di Hotel Marilyn tersebut diikuti enam calon yang lolos seleksi administrasi. Enam kandidat itu merupakan mantan dan juga masih ada yang aktif sebagai Aparatur Sipil Negara. Mereka adalah Benyamin Davnie, mantan Kepala Bappeda Kabupaten Tangerang yang kini menjabat sebagai Wakil Walikota Tangsel. Lalu, Rita Juwita mantan Kepala SMP Negeri 4 Tangsel. Selanjutnya, Siti Nur Azizah mantan ASN di Kementerian Agama RI dan Dudung E Diredja mantan Sekretaris Daerah Kota Tangsel. Sedangkan peserta dari kalangan ASN yang aktif adalah Tomi Patria, Lurah Cipayung Kecamatan Ciputat dan Muhamad, Sekda Kota Tangsel. Ketua Tim Pilkada PAN Kota Tangsel Hangga Pramudyanto mengatakan, enam nama tersebut dipilih berdasarkan hasil kelengkapan data yang diinginkan oleh parta. “Enma orang ini merupakan calon-calon terbaik dari kita. Mudah-mudahan mampu dan mau melindungi, mengemban amanat masyarakat Kota Tangsel,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Sabtu (25/1). Dalam pemaparannya, saat uji kepatutan dan kelayakan calon Walikota, Benyamin Davnie menyampaikan visi dan misinya di hadapan panelis PAN. Sekitar dua jam mantan birokrat Pemkab Tangerang ini memaparkan visi dan misinya maupun programnya. Pak Ben (panggilan Benyamin Davnie) mengatakan, salah satu program yang sudah masuk dalam rencananya adalah Tangsel Connect atau Interkoneksi Tangsel dengan lingkungan strategis. “Kita harus menemukan identitas Tangsel yang sumber daya alamnya terbatas. Tapi unggul di bidang ekonomi, infrastruktur, pendidikan, komunikasi, IT dan bidang lainnya," ujarnya. Masih menurutnya, dengan Tangsel Connect yang diperoleh bukan hanya keuntungan bagi Tangsel. Tapi, keuntungan bagi wilayah yang berbatasan dengan Tangsel. Bila ekonomi di Kota Tangsel maju,  maka wilayah perbatasan mereka akan terdongkrak ikut maju. Sehingga interkoneksinya melalui bidang infrastruktur, ekonomi kreatif dan kesehatan diperlukan. Pada pola Tangsel Connect, pemda akan berperan dalam menggerakan pola tersebut. Karena, sudah saatnya pemkot bermitra dengan unit lain. Namun, dalam penggeraknya pemkot tetap sebagai pemegang kendali kebijakan dan berperan aktif. “Kita tidak bisa memegang kekuasaan, anggaran dan program kegiatan hanya memikirkan dirinya sendiri. Tidak tepat untuk masyarakat milenal yang sudah terkoneksi dengan IT," tambahnya. Di tempat yang sama, Siti Nur Azizah juga memaparkan visi dan misinya untuk meraih kursi Walikota Tangsel dari DPD PAN. Ia merupakan calon peserta pertama yang yang dipanggil untuk memaparkan visi dan misinnya di hadapan panelis.“Saya mengusung visi Pemerataan Kemajuan dan Kesejahteraan (Permata) Tangsel, yakni strategi untuk mewujudkan Tangsel menjadi kota berkelas dunia,” ujarnya. Siti Nur Azizah menambahkan, salah satu cara yang dilakukan adalah memfokuskan pelayanan publik kepada masyarakat, tata kelola pemerintahan yang baik, peningkatan kesejahteraan rakyat melalui kebijakan ekonomi yang berkeadilan.Termasuk menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dengan menjaga kualitas lingkungan. Ia mengaku memiliki kedekatan emosional dengan semangat yang diusung oleh PAN, yaitu melakukan perubahan Kota Tangsel. "Kita perlu reformasi yang lebih nyata di Tangsel dan ini sejalan dengan PAN yang merupakan partai reformis,” ungkapnya. (bud)

Sumber: