Di Lokasi Bencana, Elpiji 3 Kg Rp80 Ribu, Bensin Rp30 Ribu
LEBAK-Akses masih terputus di lokasi bencana banjir dan longsor di Lebak. Efeknya distribusi barang terhambat. Sejumlah barang harganya naik tinggi. Gas elpiji 3 Kg di Desa Lebak Situ, Kecamatan Lebak Gedong, Lebak naik. Dari Rp28 ribu menjadi Rp80 ribu per tabung. Kenaikan terjadi pasca putusnya jembatan Muhara, Desa Ciladaeun, akibat bencana longsor dan banjir bandang sungai Ciberang. "Selain gas elpiji, harga BBM juga ikut naik. Premium per liternya sekarang ini Rp30 ribu," kata Maman S, guru SDN Lebak Situ, Minggu (19/1). "Putusnya akses jalan membuat warga harus menggunakan jalan alternatif yang jarak tempuhnya lebih jauh. Medannya berat. Biasa perjalanan pakai mobil dua jam, sekarang jarak tempuh sampai tujuh jam," katanya. Maman mengatakan, mahalnya gas elpiji dikeluhkan oleh warga. Khususnya bagi mereka yang tergolong keluarga tidak mampu. "Kalau keluarga yang mampu kejangkau. Tapi yang tidak mampu ini kasihan. Sudah mahal, terus untuk gas elpiji ini langka, nyarinya sulit," katanya seperi dikutip Banten Raya Pos. Lebih lanjut Maman mengungkapkan, warga tiga kampung di Desa Lebak Situ masih terisolir karena jalan masih tertutup longsor. "Kalau kondisi bangunan rumah, syukur alhamdulilah warga tiga kampung di Lebak Situ aman tidak terkena longsor. Hanya saja akses jalan belum terbuka. Sehingga membuat warganya mulai kekurangan bahan makanan," katanya. Maman mengatakan, bahan makanan kurang karena jarak antara kampung ke titik lokasi bantuan sangat jauh, 7 kilometer. Akses jalan hanya bisa ditempuh menggunakan sepeda motor. "Dulu bantuan pakai helikopter sampai ke kantor desa. Tapi habis tercecer duluan oleh warga yang sama-sama terisolir. Sehingga bantuan waktu itu yang sampai namun tidak merata," katanya. Maman mengungkapkan, jumlah warga yang terisolasi sekitar 400 kepala keluarga. Akses jalan saat ini baru sampai ke Kampung Gembor. "Dari Gembor, bantuan dari BPBD kita estafetkan diangkut pakai sepeda motor. Jenis bantuan diberikan berupa beras, minyak goreng, minyak kayu putih, sabun cuci, genset dan banyak lagi," katanya. Marmah, guru SDN Lebak Situ 3 menambahkan, persediaan makanan di warung-warung sudah habis diborong warga yang panik terisolasi. "Ada isu akan ada penangkapan gurandil (penambang liar). Sehingga hampir semua warga laki-laki pada bersembunyi ke hutan. Di kampung hanya tinggal istri sama anak-anaknya," katanya. Kabag Administrasi Pembangunan Setda Lebak Azis Suhendi mengaku kaget saat menerima informasi bahwa ada tiga kampung di Lebak Situ belum menerima bantuan. "Bantuan sudah kami salurkan pakai helikopter. Bahkan sudah belasan ton. Untuk memastikan bantuan sampai kami menanyakan kepada kadesnya dan menyatakan aman bantuan sudah diterima semua warga yang terisolir," katanya. Kepala Bidang Jasa Kontruksi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lebak Irvan Suyatupika mengungkapkan, sedang fokus membuka akses jalan ke Lebak Situ dan Cigobang."Ke Lebak Situ sudah kita kirimkan alat berat dan ke Cigobang sudah bisa ditembus. Kondisi Cigobang memprihatinkan banyak rumah warga ambruk dan masih tertimbun material longsoran," katanya. (brp)
Sumber: