Perempatfinal Piala Liga, Tim Muda Liverpool Kalah Telak
"Rasanya sedikit aneh, ketika melihat (dari layar kaca) Liverpool bermain namun saya tak ada disana," kata gelandang Liverpool James Milner kemarin (18/12) seperti dikutip Talk Sport. Dan benar, Liverpool yang membuat Milner merasa aneh tersebut dihajar oleh Aston Villa di perempat final Piala Liga dengan skor 5-0 di Villa Park. Gelandang Villa Conor Hourihane membuka pesta gol pada menit ke-14, lalu bunuh diri bek Morgan Boyes (17'), brace penyerang Jonathan Kodjia (37' dan 45'), dan Wesley Moraes (90+2'). Kekalahan telak oleh juara Liga Champions 2019 tersebut memang menyisakan pro dan kontra. Misalnya pandit Talk Sport Andy Goldstein menyatakan untuk menghindari aib sebetulnya pelatih Liverpool Juergen Klopp bisa menugaskan pemain-pemain dengan minute play-nya minim di Piala Liga. Misalnya Naby Keita (496 menit), Adam Lallana (397 menit), atau Xherdan Shaqiri (188 menit). "Setelah laga versus Aston Villa, ketiga pemain ini bisa terbang ke Doha menyusul rekan-rekannya," kata Goldstein. Jarak waktu laga perempat final Piala Liga (18/12) dengan semifinal Piala Dunia Antarklub (19/12) memang hanya 24 jam. Namun dengan bentangan alam antara lokasi perempat final Piala Liga dengan semifinal Piala Dunia Antarklub mencapai 4.339 mil (6.981 kilometer). Mantan gelandang Liverpool Ally McCoist mendebat pandangan Goldstein. McCoist memahami mengapa Klopp memilih skuad muda Liverpool yang bermain di "Premier League 2" turun daripada memburu-buru waktu skuadnya terbang ribuan kilometer usai bertanding. EFL Football Services Director Dave Cookson kepada Liverpool Echo bisa memahami keputusan Liverpool dan Klopp. Setelah berkomunikasi selama sebulan lebih, alasan Liverpool soal jadwal mepet dan harus berada di kota pertandingan di gelar tiga hari sebelum laga menurut FIFA, EFL mengalah. "Berdasar regulasi Piala Liga pasal 6.5 yang berbunyi setiap klub harus memaikan semua pemain yang bisa dimainkan kecuali adanya ijin dengan alasan yang diberikan secara kuat oleh klub," kata Cookson. Meski tengah berada di Qatar, Juergen Klopp tetap memantau tim muda Liverpool yang diturunkan di Piala Liga Inggris. Klopp juga memberi mereka semangat. Meski hasilnya negatif, pelatih Liverpool U-23, Neil Critchley, puas dengan penampilan Harvey Elliott dkk. "Saya pikir kami luar biasa sejak peluit dibunyikan. Awal permainan fantastis, kami punya beberapa peluang, kami siap sejak momen pertama dan kami benar-benar tidak beruntung kebobolan dari tendangan bebas dan bola pantul yang kejam," ujar Critchley seperti dilansir Sky Sports. "Anda kemudian mendapati diri tertinggal 0-2, berpikir kami sebenarnya main bagus. Untuk waktu yang lama, saya kira kami main bagus, tapi Anda menerima kenyataan pahit soal kualitas yang Anda hadapi," imbuhnya. "Kami sedikit kehabisan energi di babak kedua, yang bisa dimengerti, tapi itu adalah malam yang luar biasa dan saya kira tidak ada dari kami yang ingin itu berakhir." Critchley mengungkap bahwa Klopp mengirimkan dukungannya untuk anak-anak muda Liverpool saat pergantian babak. "Kami dapat informasi saat jeda dari manajer untuk terus bermain seperti yang kami lakukan, tetap jadi berani. Saya yakin dia akan bangga dengan bagaimana kami bermain malam ini," ungkap Critchley. (jpg/apw)
Sumber: