MI Yabika Usung Sekolah Adiwiyata, Perkuat Karakter Siswa
JAMBE – Madrasah Ibtidahiyah (MI) Yayasan Bina Insan Kamil (Yabika), Kecamatan Jambe, membidik predikat Sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten Tangerang. Untuk mewujudkan Sekolah Adiwiyata, MI Yabika terus melakukan berbagai upaya, utamanya agar anak didiknya memiliki sikap kepedulian hingga berbudaya lingkungan. “Program adiwiyata sangat bagus dilaksanakan pada jenjang sekolah, agar peserta didik peduli terhadap lingkungan sejak dini. Dengan harapan dapat mengubah pola pikir generasi muda terhadap pentingnya keseimbangan lingkungan,” imbuh Hj. Siti Izzatul Yazidah, M.Pd, Kepala MI Yabika. Kata Izzatul, dalam penilaian Sekolah Adiwiyata, ada berbagai aspek yang dinilai. Utamanya bagaimana kondisi sekolah secara keseluruhan, hingga komitmen bersama seluruh warga sekolah untuk bisa mewujudkan itu. Berbagai program diterapkan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan di dalam dan di luar kawasan sekolah. Misalnya, sekolah membuat tempat pembuangan sampah sementara (TPS), serta melibatkan keberadaan petugas kebersihan sekolah. Tak hanya itu, sekolah juga memiliki pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan. Di antaranya terdapat tong sampah yang terpisah sesuai peruntukan, rumah kompos, bank sampah, dan tempat daur ulang sampah. “Sampah tak hanya berhenti di TPS. Namun melalui program bank sampah, maka setiap kelas diwajibkan untuk memisahkan antara sampah organik dan anorganik,” jelasnya. Selain itu, sekolah juga memiliki kegiatan ekstrakurikuler di bidang lingkungan hidup yang berbasis partisipatif di sekolah. Sehingga sekolah senantiasa mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup baik yang dilakukan oleh pihak luar maupun internal. Disamping itu, sekolah sehat bagi MI Yabika terus dibudayakan. Melalui kekompakan peserta didik, keseluruhan elemen sekolah dalam kondisi baik. Mulai dari segi fisik maupun nonfisik. Itulah kondisi yang ingin dijaga dari penerapan perilaku sehat di sekolah tersebut. “Ini karena peran aktif semua warga sekolah dalam memelihara kebersihan dan kerindangan sekolah, sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan sehat. Program budaya sehat membuat peserta didik mempunyai pengetahuan yang baik tentang pengelolaan sampah. Anak didik semakin peduli dengan pengolahan bank sampah. Bahkan mereka membuang sampah berdasarkan jenisnya,” ungkapnya. Peserta didik juga mulai mengerti akan pengurangan penggunaan sampah plastik. Hal tersebut mampu membuat perubahan perilaku atau karakter dari peserta didik itu sendiri, menjadi lebih aktif dalam hal yang lebih positif. (mas)
Sumber: