Puasa, Volume Sampah 1.400 Ton Per Hari

Puasa, Volume Sampah 1.400 Ton Per Hari

TANGERANG– Volume sampah di bulan ramadan meningkat. TPA Rawa Kucing tiap hari harus menerima 1.400 ton sampah yang diangkut dari lingkungan warga se-Kota Tangerang. Padahal di bulan biasa hanya 1.000 ton per hari. Penambahan timbunan sampah disebabkan meningkatnya konsumsi masyarakat selama puasa ramadan.     Masan, Kepala Bagian Tata Usaha TPA Rawa Kucing mengatakan, volume sampah yang diterima tiap harinya bertambah. “Ini dikarenakan pertambahan jumlah penduduk dan jumlah perusahaan yang memengaruhi peningkatan kapasitas sampah,”ucapnya kepada Tangerang Ekspres. Tambahnya, rendahnya kesadaran masyarakat untuk mau mengolah sampah menjadi faktor    yang memengaruhi pertambahan jumlah sampah. Padahal peran serta masyarakat dalam memilah dan mengolah sampah di masing-masing kecamatan dianggap perlu. “Kalau program-program dan peran serta masyarakat berjalan, saya yakin sampah akan berkurang sedikit demi sedikit. Kalau bank sampah berjalan dengan baik, maka saya yakin tidak akan bertambah jumlah sampah,”tukasnya. Masan melihat sampah terus menggunung seiring waktu. Tak kehilangan akal,  pihaknya telah melakukan perubahan diantaranya menambah jumlah pengangkutan sampah.“Dari dua rit sehari, sekarang bisa tiga sampai empat rit. Ditambah lalulintas di sekitar TPA sudah lancar dan tidak macet lagi kaya dulu,”imbuhnya. Hal ini dibuktikan dengan mengerahkan 170 armada kendaraan yang mondar-mandir sebanyak dua kali untuk mengangkut sampah di Kota Tangerang. Masan mengatakan, pihaknya telah menerapkan sistem biomembran dimana berfungsi untuk meminimalisir bau tak sedap sampah ke pemukiman.“Biomembran dilakukan dengan cara menutup gunungan sampah menggunakan plastik besar. Fungsinya mengurangi penguapan sampah dan sekaligus menghasilkan gas metan sebagai pengganti gas untuk memasak,”tukasnya. Tumpukan sampah yang di biomembran akan mengempes dan akan ditumpuk sampah lagi untuk di biomembran. Dikatakan, penentu kota bersih ada di TPA. Pasalnya semakin baik dan bagus penataan TPA semakin sedikit pula tingkat penumpukan sampah di masyarakat. Maka, selain menata TPA untuk dapat menampung debit sampah lebih banyak lagi, Masan berinovasi dengan membuat bukit hijau dari tumpukan sampah. “Sampah berusia puluhan tahun dan yang sudah kedaluwarsa diangkat jadi satu. Kita gali bawahnya lalu kita tumpuk lagi. Kemudian tumpukan tersebut kita tambahkan rumput dan pepohonan untuk menjadikannya seperti bukit,”ucap Masan. Dengan segala cara yang dilakukan, pihaknya berkomitmen dapat membereskan dan menata sampah untuk 5 tahun kedepan. Kendala yang dihadapi adalah bukan bagaimana TPA mampu menata sampah sekian ribu ton. Melainkan TPA mampu membentuk rasa persatuan dan kesatuan untuk para pekerjanya agar mau bekerjasama. (mg-01)

Sumber: