Final Bulutangkis SEA Games XXX/2019, Tatap Kawin Emas

Final Bulutangkis SEA Games XXX/2019, Tatap Kawin Emas

TINGGAL selangkah lagi bagi tim putra dan putri Indonesia mewujudkan "kawin emas" cabor bulutangkis nomor beregu SEA Games XXX/2019. Hal ini dimungkinkan lantaran tim beregu putra dan putri Indonesia sama-sama lolos ke babak final usai mengalahkan lawan-lawannya di babak semifinal, Senin (2/12). Di bagian putra selain "kawin emas", Jonatan Christie juga punya kans mempertahankan tradisi emas di SEA Games. Timnas Merah Putih berhasil melanjutkan langkah hingga babak final yang digelar besok (4/11) di Muntinlupa Sports Complex usai menang 3-0 atas Thailand. Mereka sudah ditunggu oleh Malaysia di partai penentuan tersebut. Sementara Tim beregu putri badminton Indonesia memastikan lolos ke final setelah mengalahkan Singapura 3-1. Indonesia akan bertemu Thailand yang menang 3-0 atas Malaysia di babak semifinal. Peluang tim putra menggondol medali emas terbuka lebar. Jika dilihat dari sejarah, sejak 1977 hingga sekarang, prestasi yang diukir tim dalam turnamen beregu putra memang tak usah dirtagukan. Dalam kurun waktu tersebut sudah ada 20 kali penyelenggaraan SEA Games, di mana Indonesia telah menjadi kampiun sebanyak 16 kali. Sisanya pernah direbut oleh tim Malaysia. Untuk tahun ini peluangnya masih dipegang kuat oleh Indonesia. Apalagi para pemain top tanah air sengaja dibawa untuk bertanding dalam multievent tingkat Asia Tenggara itu. Seperti Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Mereka pula yang sukses mengantarkan Indonesia memenangkan duel melawan Thailand dalam tiga partai saja di babak semifinal kemarin. Ginting menjadi pemain terakhir yang memastikan langkah Indonesia ke babak final. Sudah menang 2-0 membuatnya percaya diri menghadapi Sitthikom Thammasin hanya dalam dua game saja. Ginting menang 21-14, 21-13. "Puji Tuhan, saya hari ini bisa menang menyumbangkan poin untuk Indonesia. Saya juga bisa bermain dengan maksimal tanpa cedera," kata Ginting. Bisa dikatakan tidak ada kendala berarti yang dihadapi tim dalam SEA Games ini. Indonesia masih menjadi negara terkuat untuk level Asia Tenggara. Dibanding negara-negara pesaing di SEA Games, para pemain Indonesia banyak yang menjadi para pemain top dunia. Makanya Indonesia menjadi unggulan pertama yang difavoritkan untuk menjadi juara. Selain itu, keunggulan lainnya soal simpanan energi yang dimiliki para pemain kita lebih banyak dibanding Malaysia. Tim mendapat bye sehingga langsung bertanding di babak semifinal. Berbeda dengan Malaysia yang masih harus merangkak mulai babak awal. "Malaysia punya kekuatan yang hampir sama, merata juga. Saya pribadi mau mempersiapkan diri saja. Mau fokus untuk persiapan, masih ada waktu satu hari lagi latihan. Semoga bisa dimaksimalkan," ucap Ginting. Di bagian putri, Tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung berhasil merebut poin pertama untuk Indonesia. Menghadapi Yeo Jia Min, Gregoria menang lewat permainan dua gim 21-15 dan 23-21. Hasil positif yang diraih Gregoria bisa diikuti ganda putri Ni Ketut Mahadewi Istarani/Apriyani Rahayu. Pasangan ini berhasil membawa Indonesia unggul 2-0 atas Singapura. Ketut/Apriyani menang mudah atas ganda Singapura Jin Yujia/Nur Insyirah Khan dengan 21-8 dan 21-8. Ketut/Apriyani bisa menang dengan margin jauh karena tampil lebih siap ketimbang partai perempat final melawan Vietnam. "Kami berdua hari ini lebih siap dari kemarin dan belajar dari kesalahan kemarin. Kemarin kami kurang fokus dan banyak mati sendiri. Itu yang bikin kami rubber kemarin dan kami perbaiki sekarang," kata Apriyani. Indonesia sebenarnya bisa mengakhiri pertandingan semifinal dengan skor 3-0. Namun, hal itu tidak terwujud karena tunggal putri Indonesia Fitriani kalah dari Jasyln Hooi Yue Nann. Fitriani kalah 21-13, 16-21 dan 16-21. Skor pertandingan berubah jadi 2-1. Indonesia akhirnya memastikan langkah ke final berkat kemenangan yang diraih pasangan Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto atas Shinta Mulia Sari/Crystal Wong Jia Ying. Siti/Ribka memastikan kemenangan lewat permainan dua gim 21-15 dan 21-19. (jpg/apw)

Sumber: