Di Dahu, Sampah Plastik Jadi ‘Tanaman Hias’

Di Dahu, Sampah Plastik Jadi ‘Tanaman Hias’

CIKEUSAL – Sistem 3-R (reuse, reduce, recycle) telah diterapkan warga RT 13 RW 05, Kampung Rancadadap, Desa Dahu, Kecamatan Cikeusal. Oleh ibu-ibu binaan Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Dahu, sampah plastik diolah menjadi barang kerajinan bernilai ekonomi. Tanaman hias dari plastik diproduksi di kampung itu. Pemanfaatan sampah nonorganik itu menjadi kriteria penilaian Lomba Kampung Bersih dan Aman (LKBA) Kabupaten Serang. Tim 8 juri LKBA yang melakukan penilaian di Rancadadap pada Rabu (13/11) menyatakan, pengelolaan sampahnya sudah baik. Ibu rumah tangga di Rancadadap dan tim TP PKK Desa Dahu tidak hanya menyulap sampah plastik menjadi kerajinan berbentuk tanaman hias. Mereka juga bisa membuat bunga imitasi dari plastik dan pot bunga dari limbah rumah tangga. Ibu-ibu dan TP PKK memasarkan kerajinan tangannya melalui media sosial. Tim juri juga menyusuri dan menilai jalan lingkungan di Rancadadap, setelah disambut dengan jamuan makanan tradisional. Bersama Kepala Desa Dahu Encin Kursinah dan belasan warga, tim juri melihat tanaman hias yang ditata di pinggir jalan lingkungan berkonstruksi beton. Jalan di lingkungan itu juga telah dilengkapi dengan pagar bambu bercat warna-warni. Tempat sampah organik dan nonorganik juga melengkapi rumah-rumah warga yang berjejer di pinggir jalan kampung.  Kriteria penilaian untuk kategori kampung terinovasi dan kampung berbunga cukup dipenuhi. Tim 8 juri LKBA juga disuguhi lukisan tokoh film kartun seperti Upin dan Ipin. Lukisan-lukisan di dinding tembok itu diklaim oleh warga Rancadadap sebagai lukisan ramah anak.  Anggota tim 8 juri LKBA Rahmat Hidayat menilai, kesadaran warga RT 13 RW 05, Kampung Rancadadap, menjaga kebersihan sudah terbangun. Itu ditunjukkan dengan halaman rumah warganya yang bersih, indah, dan hijau. “Sampah rumah tangga di Rancadadap dibuang ke tempat sampah yang sudah disediakan. Tapi sayang, pada akhirnya dibakar oleh warga yang menyebabkan polusi udara,” katanya. “Kita berharap, saat penilaian kedua nanti,  Rancadadap sudah ada tempat pembuangan sampah akhir, termasuk peningkatan penghijauan di lingkungannya,” tambah Rahmat. Di tempat yang sama, anggota tim juri dari Korem 064/Maulana Yusuf  (MY) Serang Mayor Ade Kusmayadi mengatakan, keamanan di RT 13 RW 05, Kampung Rancadadap, tergolong baik. “Ada kelebihan tersendiri untuk keamanan di Kampung Rancadadap. Di mana, hansip di kampung ini sudah berseragam. Kekurangan yang harus dilengkapi adalah tujuan siskamling. Selain untuk keamanan, tujuan siskamling juga untuk bersiaga ketika ada warga yang membutuhkan pertolongan yang sifatnya darurat,” tegasnya. Sementara itu, Kepala Desa Dahu Encin Kursinah mengaku, akan melengkapi kekurangan-kekurangan yang ditemukan tim juri. “Dalam lomba kampung bersih dan aman, kita ingin menjadikan RT 13 RW 05, Kampung Rancadadap, menjadi kampung percontohan untuk 16 RT lain di Desa Dahu,” harapnya. (jay/ang/don/ira)

Sumber: