Pra PON Cabor Judo: Lolos Empat Atlet, Rancang TC ke Korsel
SISTEM kelolosan ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 di Papua yang berbeda pada cabor judo membuat 4 atlet judo Banten tinggal menunggu surat keputusan Pengurus Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PB PJSI) terkait peringkat akhir PON. Keempat pejudo tersebut Dicky Zulfikar, Amanah Nur Istiqomah, Nadia Husnia, Syerina saat ini sudah 90 persen lolos PON di Papua lantaran hingga bulan November ketiganya ada di posisi tiga besar nasional. Bahkan tiga pejudo yakni Dicky, Isti, sapaan Amanah Nur Istiqomah, dan Nadia berada di posisi dua besar di kelas masing-masing. Dicky menempati posisi kedua di kelas minus 55 kg, diikuti Isti di kelas -52 kg demikian juga dengan Nadia di kelas -57 kg. Sementara pejudo muda Banten Syerina ada di peringkay ketiga kelas -63 kg. "Dari daftar peringkat terakhir kita meloloskan empat pejudo karena mereka ada di posisi tiga besar. Yang mengalami penurunan peringkat adalah Isti, karena dia tidak tampil di Piala Kartika karena sedang persiapan Pelatnas SEA Games saat itu," beber Haerviner Pelatih Judo Banten. Sejauh ini diungkap Haerviner keempat pejudo Banten sulit tergeser dari posisi tiga besar karena ajang kejuaraan yang dipakai untuk menambah poin hanya tinggal Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas). Dimana untuk nilai poinnya tidak penuh yakni hanya 50 persen. Seperti diketahui cabor judo menetapkan kelolosan ke PON berdasarkan peringkat di akhir tahun. Dimana peringkat didapat dari pengumpulan poin yang dihasilkan dari prestasi atlet di beberapa seri kejurnas yang ditetapkan PB PJSI untuk menambah poin. Seperti Kejuaraan Kartika Cup tahun 2019 yang digelar Juli lalu. "Jadi Insya Allah saya optimis kita tinggal tunggu ketuk palu PB saja," ucap Haerviner. Meski masih menunggu surat keputusan, sejauh ini tiga dari empat atlet sudah rutin berlatih sepekan sebanyak 18 kali di Padepokan Judo Satria Benteng, Pasar Kemis. Keempatnya berlatih rutin di bawah bimbingan Haerviner, sementara satu atlet lainnya Isti saat ini tengah melakoni pendidikan di Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad). Dari program latihan yang dijalani sejauh ini keempatnya masih dalam persiapan umum dan melakukan pengulangan latihan teknik dan fisik. "Karena baru Jauari nanti kita akan mulai melaksanakan Pelatda terpadu, termasuk Isti," bebernya. Pada awal program Pelatda nanti, Haerviner berharap KONI Banten bisa memenuhi harapannya untuk bisa menempa atlet di Korea Selatan. Dimana keempat atlet yang ada berlatih di Negeri Gingseng dengan tujuan meningkatkan kemampuan teknik dan fisik agar lebih matang. "Disana rencananya kita TC (training center) selama dua sampai tiga bulan dimulai Maret, kita akan tempa kemampuan dasar disana agar saat kembali ke Indonesia semua sudah dalam kondisi siap melanjutkan ketahap pra kompetisi dan kompetisi. Kita kuatkan dasarnya di Korea Selatan," tutupnya. (apw)
Sumber: