Kantor Desa Rancabuaya Memprihatinkan

Kantor Desa Rancabuaya Memprihatinkan

JAMBE – Ternyata bukan hanya tempat tinggal warga kurang mampu yang memprihatinkan di negeri ini, namun kantor Kepala Penyelenggara Pemerintahan Desa pun patut menjadi perhatian khusus pemerintah. Salah satunya yaitu Kantor Kepala Desa Rancabuaya, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang. Berdasarkan pantauan Tangerang Ekspres, Senin (12/6), tempat pelayanan masyarakat tersebut terlihat kumuh. “Sejak dahulu kantor ini begini terus, tidak ada perubahan. Kalau mau direnovasi ya harus pakai uang sendiri karena tidak ada dari anggaran desa,” kata Supandi, Kepala Desa Rancabuaya, saat  ditemui di ruang kerjanya, Jalan Raya Rancabuaya Nomor 1. Supandi pun merasa tidak nyaman menjalankan tugasnya di tempat itu, sebab selain seluruh tembok bangunan seakan tidak lagi kokoh, plafon dan atap juga rusak. “Saya sebenarnya sudah malas ngantor, bangunan sudah mau rubuh begini. Jika musim hujan, di sini sering banjir. Tentu aparat desa juga tidak dapat bekerja dengan maksimal dengan kondisi seperti ini,” ucapnya. Saat disinggung mengenai proses renovasi bagian depan kantor tersebut yang saat ini masih berjalan, Supandi mengaku saluran dana berasal dari Kecamatan Jambe. “Kalau sumber anggaran secara detail, saya tidak tahu. Yang jelas adalah pembangunannya dari pihak kecamatan,” ujar dia. Sekalipun tahap renovasi nantinya selesai, menurut dia, gedung itu hanya terlihat megah dan rapi dari permukaan saja. Sementara ruang kerja para aparat desa dan tempat pelayanan tetap saja seperti saat ini. “Yang direnovasi itu hanya bagian depannya saja. Makanya saya juga tidak mau pusing membahas soal anggarannya. Saya pun bersyukur masih ada yang peduli dan membangun,” tandasnya. Supandi berharap, pemerintah setempat dapat melakukan upaya pembaruan khususnya di wilayah perdesaan. “Saya sering sampaikan kepada awak media, bahwa jangan hanya berbicara dan bertanya terus, tetapi bantulah kami. Setidaknya kantor yang mau rubuh seperti ini juga diperhatikan,” imbuh dia. Selain permasalahan fisik kantor, Desa Rancabuaya juga menantikan pencairan Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2017. “Tahun ini sudah enam bulan berjalan, tetapi dana desanya belum turun. Mungkin semua pihak tahu dimana titik keterlambatannya,” ungkap Supandi. Dia mengklaim alokasi Dana Desa tahun lalu di wilayahnya tepat sasaran dan pelaporan tepat waktu. Dirinya justru khawatir jika pencairan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tersebut terus mengalami penundaan. “Otomatis tahap realisasinya menjadi terlambat, demikian juga dengan pelaporan hasil alokasinya nanti. Pengelolaan dana desa 'kan tidak bisa mendesak, apalagi ini sudah mendekati tahun anggaran 2018,” ujar dia. Namun, saat ditanya terkait kesejahteraan para aparat desa, pihaknya mengandalkan Anggaran Dana Desa (ADD) yang bersumber dari APBD Kabupaten Tangerang. “Harus bisa mengelola secara benar dan tepat, karena dana ini hanya sekali dalam setahun. Tidak ada sumber pendapatan lain, warga saya hanya bertani. Jangankan pabrik, perumahan saja tidak ada di sini,” demikian Supandi. Sebagai informasi, ketika wartawan hendak melakukan konfirmasi renovasi kantor Desa Rancabuaya ke pihak Kecamatan Jambe, satupun tidak ada yang memberikan keterangan. “Pak camat, sekcam, dan Kasi Ekbang, lagi di luar. Kebetulan beliau punya agenda di luar kantor,” kata seorang staf yang namanya tidak disebutkan. (mg-3)

Sumber: