Warga di Pulau Sangiang Disiplin Jaga Kebersihan
ANYAR – Lomba Kampung Bersih dan Aman Kabupaten Serang 2019 diikuti pula oleh perkampungan di pulau kecil. Pemerintah Desa Cikoneng, Kecamatan Anyar, mendaulat RW 04, Kampung Sangiang, di Pulau Sangiang untuk berkompetisi. Alasan pemerintah desa, warga di pulau ujung barat Pulau Jawa itu sadar dengan kebersihan lingkungan. Hal itu diakui Ketua RW 04, Kampung Sangiang, Sri Mulyanto. Ia menjelaskan, kesadaran warganya menjaga kebersihan lingkungan karena Pulau Sangiang menjadi tujuan wisatawan. Destinasi bahari di pulau tersebut memiliki pasir putih dengan laut biru yang tenang. Pulau itu dulunya daerah konservasi. Penunjukan Kampung Sangiang, menurut Sri Mulyanto, juga karena penduduknya 209 jiwa dari 44 kepala keluarga (KK). Dengan jumlah penduduk itu, menjadikan pengurus RW 04 lebih mudah mengatur dan menggerakkan warganya menjaga kebersihan lingkungan mereka. “Kampung Sangiang banyak memiliki potensi wisata bahari. Dengan populasi penduduk yang sedikit, warganya mudah diarahkan untuk membenahi kampung,” kata Sri Mulyanto saat ditemui jurnalis Banten Raya TV (grup Radar Banten), Senin (30/9). Hal itu dibuktikan dengan kondisi Pulau Sangiang sekarang. Perkampungan di pulau kecil itu sebelumnya luluh lantak terkena tsunami Selat Sunda, akibat longsor Anak Gunung Krakatau, beberapa waktu lalu. Namun, kini telah bangkit. Warganya bergotong royong membenahi potensi alam di kampungnya yang eksotis. Sri Mulyanto pun optimistis, kampungnya mampu bersaing dengan kampung lain di Kabupaten Serang pada Lomba Kampung Bersih dan Aman 2019. “Saat ini, warga Sangiang menjaga kebersihan kampung dengan melakukan gotong royong rutin setiap hari Jumat. Gotong royong dilakukan warga dengan membersihkan pantai dari sampah, menata dermaga dan jalan-jalan perkampungan, termasuk membersihkan tempat ibadah,” terangnya. Pulau Sangiang hampir bebas sampah, terutama pantai berpasir putihnya, karena warga selalu membersihkan sampah plastik yang berserakan di pantai. Sampah-sampah yang terbawa air laut itu dikumpulkan oleh warga Sangiang, lalu menjualnya kepada pengepul di Kecamatan Anyar. “Pemanfaatan penjualan sampah plastik ini dijadikan mata pencarian sebagian warga Sangiang, setelah lahan pertanian mereka diserang hama babi hutan,” jelas Sri Mulyanto. Ketua RT 05 RW 04, Kampung Sangiang, E Kosasih menambahkan, warganya telah mempersiapkan kampungnya menghadapi perlombaan dengan total hadiah Rp900 juta itu. Setiap hari Jumat, warga Sangiang bergotong royong membersihkan dermaga, pantai, jalan lingkungan, dan lingkungan rumahnya. Keamanan lingkungan di kampung tersebut, diakui Kosasih, relatif aman. Warga selalu berkoordinasi dengan anggota bhabinkamtibmas dan babinsa di Kecamatan Anyar melalui media sosial. Pemanfaatan teknologi itu karena faktor jarak antarpulau. “Dengan lomba ini, warga Sangiang diharapkan membudayakan hidup bersih dan aman,” ujar Kosasih. (jay/ang/don/ira)
Sumber: