PEMUDIK DIADANG JALAN RUSAK

PEMUDIK DIADANG JALAN RUSAK

TANGERANG—Polda Banten telah memetakan titik rawan macet jalur mudik dari Tangerang menuju Merak. Hasil cek kondisi jalan yang dilakukan Kapolda Banten Brigjen Listyo Prabowo Rabu (7/6) lalu, ancaman kemacetan saat mudik disebabkan karena adanya proyek perbaikan jalan dan pasar tumpah. Kapolda menemukan masih banyak jalan arteri dalam kondisi masih dalam perbaikan betonisasi di beberapa titik jalan. Seperti di kawasan industri Oleg, Balaraja, Kabupaten Tangerang. Beberapa titik perbaikan jalan tersebut menurut Kapolda akan menjadi salah satu penyebab kemacetan. Kapolda berharap proses perbaikan bisa rampung pada H-7 jelang Lebaran. Jika hingga H-7 perbaikan jalan belum selesai, pihaknya akan memasang rambu peringatan dan pengaman seperti tali dan sebagainya. Adapun beberapa rute rawan macet di jalur arteri Tangerang menuju Merak, Cilegon, dikarenakan pasar tumpah yang berada di Pasar Ciruas, Pasar Tambak, Pasar Kragilan, Pasar Balaraja, Kawasan Industri Modern Cikande, dan persimpangan Citra Raya. Untuk mengatasi kemacetan di wilayah pasar tumpah, Polda Banten akan menyiagakan personel di setiap pasar tumpah untuk mengatur arus lalu lintas, termasuk melakukan penertiban dengan petugas Satpol PP. Sebanyak 2000 personel dari Polda Banten akan disiagakan di jalur arteri dari Tangerang menuju merak pada musim mudik lebaran nanti. Sementara, seperti diberitakan Tempo, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang telah melaporkan kerusakan Jalan Raya Serang, ke Satuan Kerja Jalan Nasional. Laporan ini dilakukan menyusul tak kunjung selesainya proyek perbaikan di Jalan Raya Serang yang merupakan jalur utama mudik Tangerang-Merak. “Karena mendekati arus mudik kerusakan jalan tak kunjung diperbaiki, laporan sudah kami layangkan ke Satker Jalan Nasional,” ujar Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang Slamet Budi. Dia mengatakan jalan Raya Serang yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang sepanjang 30 kilometer dari Bitung hingga Jayanti, menjadi tanggungjawab pemerintah pusat. Di sepanjang jalan itu, kata Budi, kerusakan jalan terjadi di beberapa titik. “Titik yang paling parah di antara Balaraja-Jayanti,” kata Budi. Menurut Budi, ada beberapa spot jalan yang harus ditinggikan dan dibangun drainase. “Kalau tidak ditinggikan dan dibuat saluran pembuangan air, jalan spot tersebut akan cepat rusak seperti selama ini,” kata Budi. Spot jalan yang rawan rusak itu berada di kilometer 21, 25, dan 26. Budi mengatakan, dalam laporan ke Satker Jalan Nasional, Kabupaten Tangerang, meminta agar jalan yang rusak supaya segera diperbaiki, karena berkaitan dengan kelancaran arus mudik Lebaran. “Laporan kami sudah diterima dan Satker Jalan Nasional menargetkan H-7 Lebaran, perbaikan sudah rampung,” kata Budi. Jalan Raya Serang ini menghubungkan Jakarta-Tangerang-Serang-Lebak-Merak. Satuan Kerja Jalan Nasional pun mempercepat pengerjaan proyek perbaikan Jalan Raya Serang di ruas tol Balaraja-Jayanti. Pejabat Pembuat Komitmen Perbaikan Jalan Raya Serang ruas Bitung-Jayanti Budi Waluyo menargetkan perbaikan kerusakan di Jalan Raya Serang yang merupakan jalur utama mudik Tangerang-Banten-Merak akan selesai pada H-7 Lebaran. “Kami targetkan H-7 Lebaran jalan sudah bisa dilalui kendaraan,” ujar Budi. Dia mengatakan, agar perbaikan jalan rampung sebelum Lebaran, Satuan Kerja Jalan Nasional telah meminta kontraktor jalan itu untuk mempercepat pekerjaan konstruksi. “Pekerjaannya dilakukan siang dan malam, jumlah pekerja dan penyediaan betonnya kami tambah,” kata Budi. Ia mengakui untuk mengejar arus mudik Lebaran, proyek Jalan Raya Serang ruas Bitung-Jayanti cukup mendadak. Sebab, kata Budi, perbaikan jalan di beberapa titik di jalan sepanjang 30 kilometer itu baru dimulai April dan selesai 31 Desember 2017. “Memang kalau ngejar untuk bisa selesai sampai Lebaran rasanya sulit,” kata Budi. Mengingat jalur mudik sangat penting, Budi mengatakan, pekerjaan saat ini difokuskan untuk arus mudik lebih dahulu. “Target kami Lebaran jalan dilalui kendaraan, H-7 tidak ada pekerjaan lagi, pekerjaan dilanjutkan setelah Lebaran,” katanya. Menurut Budi, proyek perbaikan jalan yang paling kursial adalah di antara Balaraja-Jayanti. Di titik ini, kata dia, seluruh badan jalan dibongkar dan diganti dengan beton. “Proses nya cukup lama,” ucap Budi. Sekitar dua kilometer jalan dititik ini rusak parah. Mereka menggunakan peralatan alat berat untuk mengeruk aspal yang rusak dan meratakannya dengan tanah. Ada bagian jalan yang sudah dicor beton, namun ada yang belum. Karena sebelah jalan yang dicor beton belum kering, kendaraan dari dua arah harus melalui jalur yang rusak dan bergelombang. Di beberapa titik hingga pasar Gembong, Jayanti, perbaikan jalan masih dilakukan di pinggir maupun di tengah jalan. Pengendara yang melintas di jalan itu mengeluhkan perbaikan jalan yang sangat lama dan tak kunjung selesai. Menurut pengendara yang sering melintas di sana, proyek perbaikan jalan di lokasi itu sudah berlangsung berbulan bulan. Selain Jalan Raya Serang, jalur mudik Rangkasbitung-Cigelung pun kondisinya sangat memprihatinkan. Jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Lebak dengan Bogor, itu saat ini dalam kondisi rusak parah. Banyak lubang jalan yang besar dan dipenuhi rumput. Kondisi itu rawan kecelakaan. Warga Kampung Bang Arum, Desa Jatimulya, Kecamatan Rangkasbitung, bahkan sempat menanami pohon pisang di badan jalan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan masyarakat kepada pemerintah karena tidak kunjung memperbaiki meski sudah lama dikeluhkan. “Kami sangat kecewa dengan Kementerian PUPR yang tidak kunjung memperbaki jalan penghubung antara Banten dan Bogor. Padahal sebentar lagi ruas ini banyak dilalui oleh pemudik,dan sebagai bentuk kekecewaan kami terpaksa menanami pohon pisang di badan jalan,” ungkap Madrofi,warga Bang Arum seperti diberitakan Indopos (Jawa Pos Group). Madrofi yang juga tokoh pemuda setempat menuturankan, ruas jalan pada titik Tanjakan Bang Arum diakui sudah beberapa kali diperbaiki. Namun, tidak bertahan lama dan kembali rusak karena perbaikan yang dilakukan selama ini terkesan asal-asa. Kepala Seksi Pemeliharana Jalan dan Jebatan PUPR Kabupaten Lebak Entoy Saefudin yang dikonfirmasi menyatakan, ruas jalan itu adalah berstatus jalan nasional, sehingga yang bertanggungjawab memperbaiki adalah Kementerian PUPR atau Satker SKPD PUPR Banten. “Penanganan jalan nasional Rangkasbitung-Cigelung itu adalah tanggungjawab Satker SKPD PUPR Banten, karena status jalan itu adalah jalan nasional,” ujar Entoy. Pihaknya pun berharap agar Satker SKPD PUPR Banten agar segera memperbaiki ruas tersebut karena sebentar lagi akan datang musim arus mudik dan arus balik, di mana ruas Rangkasbtung - Cigelung adaah ruas alternatif jalur. “Kami berharap Satker PUPR Banten agar segera memperbaiki ruas tersebut,karena sebentar lagi musim arus mudik.Kalau boleh menyarankan, selain perbaiki jalan, juga drainase di ruas tersebut harus ikut diperbaiki, karena setiap musim hujan jalan tersebut selalu tergenang air,” kata Entoy. (jpg/bha)

Sumber: