MTQ X Kota Tangsel Digelar Pekan Depan: Ada Pawai Taaruf, Undang Tokoh Lintas Agama

MTQ X Kota Tangsel Digelar Pekan Depan: Ada Pawai Taaruf, Undang Tokoh Lintas Agama

CIPUTAT-Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) X Kota Tangsel bakal digelar pekan depan. Tepatnya, pada Senin (9/9). Gelaran ini, bakal dikemas semenarik mungkin. Salah satunya, tetap mengadakan pawai taaruf, dan yang tak kalah pentingnya akan mengundang tokoh lintas agama. Ketua Panitia MTQ X tingkat Kota Tangsel, Teddy Meiyadi mengungkapkan, MTQ akan dilaksanakan pada 9-12 September mendatang. Sebagai tuan rumahnya, Kecamatan Serpong Utara. Di acara ini, Pemkot Tangsel memutuskan untuk tetap mengadakan pawai taaruf. Meski, di tingkat provinsi pawai taaruf dihilangkan. "Pawai Taaruf tetap ada. Sebagaimana tadi dijelaskan Kepala Kemenag, fungsinya untuk silaturahmi antara OPD, dan antara OPD dengan masyarakat juga sebagai ajang sosialisasi kegiatan MTQ," katanya, usai memimpin rapat persiapan MTQ kesepuluh di Balai Kota Tangsel, kemarin. Memang, kata Teddy, ekses dari pawai taaruf adalah terjadinya kemacetan. Namun, mestinya masalah itu tidak dijadikan alasan untuk menghilangkan tradisi di ajang MTQ. "Ada macet itu biasa. Tapi, kan tersampaikan pesannya. Masyarakat jadi tahu kalau ada MTQ," katanya. Ia juga mengungkapkan, para pihak terkait diminta untuk segera menyosialisasikan kegiatan MTQ tersebut. Dengan cara, segera membuat informasi melalui media publikasi beragam jenis. "Selain itu, tahun ini dalam pembukaan nanti kita akan undang tokoh-tokoh Tangsel. Termasuk, tokoh lintas agama," jelasnya. Sejatinya, MTQ kesepuluh tingkat Kota Tangsel digelar tahun lalu. Namun, karena alasan dengan momentum Pemilu, maka kegiatan itu baru akan digelar tahun ini. Prinsipnya, lanjut Teddy, kegiatan MTQ adalah untuk membumikan alquran. Tujuannya, mendukung moto kota Tangsel yakni cerdas, modern dan religius. Ini membuat keseimbangan moto cerdas, modern dan religius. "Menjadikan masyarakat yang modern namun tetap religius. Ada keseimbangan," uajrnya, seraya mengatakan, untuk mematangkan persiapan akan digelar rapat-rapat lanjutan. Sebelumnya, Ketua LPTQ Tangsel yang juga Sekretaris Daerah (Sekda), Muhamad meminta agar, para elite organisasi perangkat daerah (OPD) tidak setengah-setengah dalam menyukseskan MTQ itu. "Harus maksimalm. Ini acara sudah umum, sudah dipublish jangan lagi setengah-setengah," katanya. Ia mengatakan, jangan pernah muncul pernyataan tidak siap menyukseskan kegiatan MTQ karena tidak ada dana. Menurutnya, pernyataan itu tidak mencirikan kedewasaan dalam mengabdi sebagai aparatur sipil negara (ASN). "Kalau orang dewasa kita jalankan saja. Apalagi ini acara keagamaan, pasti banyak yang mau membantu. Acara bola saja, kalau kita usaha banyak orang yang masih mau membantu, apalagi ini," papar Muhamad. Sementara, Kepala Kemenag Kota Tangsel, Abdul Rojak menjelaskan, pawai taaruf tetap akan dijalankan dalam MTQ Kota Tangsel. Selain itu, di acara itu juga harus ada warung amal. Yaitu, warung gratis yang bisa membantu peserta pawai taaruf yang membutuhkan konsumsi. "Saya usul, dari mulai Paku Jaya dan sepanjang rute harus ada warung amal, biar di situ hidup. Kalau jumat saja ada nasi jumat, gratis. Kenapa, pas MTQ tidak digerakkan warung amal," katanya. Ia meminta agar para camat dan panitia Kota Tangsel untuk mengajak para stake holder terlibat ketika pawai. Baik sebagai peserta maupun pendukung dalam menyediakan warung amal. "Minimal, untuk minum peserta gak kesulitan. Tinggal digerakkan saja. Nanti kirimi surat saja, bisa surat lokal melalui pak camat, maupun tingkat Kota Tangsel," paparnya. Rojak juga meminta agar, di pawai taaruf nanti, tidak ada hal-hal kontroversial. Jangan sampai, kata dia, kegiatan keagamaan itu terciderai oleh aksi salah satu peserta atau oknum yang berulah. "Saya titip, karena ini hajat alquran. Jangan sampai hal-hal kontroversi muncul. Harus seteril dari dukung-mendukung politik. MTQ ini harus steril dari hal-hal politik. Saya menyampaikan ini, demi terjaganya marah alquran," tegas Rojak. Pun demikian, Rojak meminta agar petugas lalu lintas dalam hal ini Dinas Perhubungan mampu mengurai kemacetan demi terjaganya kegiatan itu. Jangan sampai, kata dia, pawai taaruf malam menjadi viral karena tidak bisa mengurai kemacetan. "Di mana parkir, di mana massa dan lain sebagainya harus benar-benar disiapkan. Karena kota ini sangat padat. Sangat tinggi pengguna medsosnya, jadi ketika ada masalah kecil bisa langsung diviralkan," paparnya. (esa)

Sumber: