SMAN 18 Butuh Zona Aman Sekolah

SMAN 18 Butuh Zona Aman Sekolah

TIGARAKSA – Siswa kelas XI, IPA SMAN 18 Kabupaten Tangerang atas nama Adinda Dwitantri terbaring koma di RS Mulya Insani. Ia tertabrak sepeda motor di U-Turn atau putar balik Matagara saat hendak masuk sekolah pada Rabu 31 Agustus 2019. Selain dirinya, kasus kecelakaan sering menimpa siswa SMAN 18 Kabupaten Tangerang saat hendak masuk atau pulang sekolah. Dari data yang dikumpulkan Tangerang Ekspres sepanjang Agustus 2019 sudah terdapat dua kali terjadi kecelakaan di Jalan Raya Utama Pemda Tigaraksa yang melibatkan siswa sekolah tersebut. Dimana, total lima siswa menjadi korban kecelakaan, satu korban sampai saat ini masih koma di RS Mulya Insani . Kasatlantas Polresta Tangerang, Kompol I Ketut Widiarta mengatakan, Unit Dikyasa akan segera berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang. Nantinya, jalan di depan sekolah tersebut bakal dibuatkan marka jalan zona aman sekolah. ”Kita akan segera berkoordinasi terkait pembuatan zona aman sekolah di sana. Karena, kewenangan yang membuat marka jalan yakni pemerintah melalui dinas perhubungan,” katanya kepada awak media, Minggu (1/9). Selain itu, Ketut menyebutkan, siswa akan diberikan penyuluhan perihal tata tertib dan etika berlalu lintas. Sehingga, siswa SMAN 18 akan menjadi agen pelopor keselamatan berlalu lintas dan diharapkan menurunkan angka kecelakaan. “Senin besok dari kita akan menjadi pembina upacara, sekaligus memberikan penyuluhan berlalu lintas kepada para siswa. Kita akan jadwalkan untuk ke sekolah dengan memberikan penyuluhan. Kasus ini menjadi perhatian serius dari kepolisian,” ungkapnya Sementara itu, siswa SMAN 18 Kabupaten Tangerang, Riski (17) mengatakan, perlu dibuatkan marka jalan zona aman sekolah. Serta, adanya pengamanan setiap waktu masuk dan pulang sekolah. Ia berharap, pemerintah dapat memberikan perhatian lebih atas kasus kecelakaan yang menimpa pelajar. “Sekolah kita ada di dekat jalan. Apalagi ini Jalan Utama Pemda Tigaraksa yang ramai arus lalu lintasnya. Utamanya pada saat masuk dan pulang sekolah. Karena itu, saya berharap ada perhatian dan langkah serius dari pemerintah. Saya dan teman-teman jadi takut menyebrang untuk masuk sekolah,” tukasnya usai mengikuti doa bersama memohon keselamatan siswa SMAN 18. (mg-10/mas)

Sumber: