Pemkab Siaga Hadapi Dampak Kekeringan

Pemkab Siaga Hadapi Dampak Kekeringan

TIGARAKSA-Hujan ringan sudah turun, dalam dua hari terakhir. Memang belum merata. Durasinya pun hanya sebentar. Paling lama 20 menit. Musim kemarau tahun ini cukup ekstrem. Berdampak kekeringan. Sawah tak bisa mendapat pasokan air. Sumur-sumur warga kering. Pemkab Tangerang tak berdiam diri. Perusahaan Air Minum Daerah (PDM) Tirta Kerta Raharja (TKR) menjadi andalan untuk menyuplai air ke rumah warga. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang sudah membagikan 43 unit pompa air di 18 kecamatan untuk petani. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan juga membantu warga pembuatan sumur pantek untuk menyuplai air ke sawah-sawah. Pemkab Tangerang juga berkoordinasi dengan TNI/Polri meminta bantuan pengiriman air. Bupati Tangerang A.Zaki Iskandar mengatakan, sejak memasuki musim kemarau Pemkab Tangerang sudah menyiapkan langkah-langkah untuk mengatasi dampak kekeringan akibat musim kemarau. Ia memaparkan, musim kemarau akan terjadi hingga Desember. Namun, persediaan bahan makanan khususnya beras, masih aman. Zaki menegaskan, telah menginstruksikan PDAM TKR siaga menghadapi kekeringan. Wilayah-wilayah yang kesulitan air bersih, akan disuplai oleh PDAM TKR. "Untuk pasokan air bersih dari PDAM pun masih aman, tapi paling tidak kita lihat kondisi di pertengahan minggu kedua atau ketiga September mudah-mudahan tidak memburuk. Apabila memburuk, debit air sungai Cisadane menurun drastis, dan hujan tidak kunjung turun, kemungkinan kita sepakati akan kita tetapkan darurat bencana kemarau di Kabupaten Tangerang. Jadi kita tunggu sampai tiga minggu kedepan. Melihat perkembangan situasi dan kondisi yang ada," paparnya saat rapat koordinasi Forkopimda (forum komunikasi pimpinan daerah) di Pendopo Bupati Tangerang, Kamis (29/8). Dalam rapat ini dihadiri, Kepala Kejaksaan Negeri Tigaraksa, Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Waka Polresta Tangerang, Waka Polres Tangsel, Kabag Ops. Polres Metro Tangerang, Kasat Intel Dandim 05/10 Tigaraksa, dan seluruh kepala OPD dan Camat se-Kabupaten Tangerang. Zaki mengajak warga khususnya yang tinggal di wilayah Kemiri, Kronjo, untuk salat istisgo. Meminta hujan kepada Allah SWT. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang Agus Suryana mengatakan, saat ini kekeringan sudah melanda di beberapa wilayah di Kabupaten Tangerang. Kondisi ini dirasakan hampir setiap tahun saat musim kemarau. Agus menegaskan selalu berupaya melayani kebutuhan air bersih kepada warga. Baik untuk area persawan, perkebunan serta kebutuhan air bersih sehari-hari warga. "Kami di BPBD selalu berusaha membantu masyarakat yang terdampak kekeringan dengan selalu mengirimkan air bersih, dibantu beberapa OPD, PDAM TKR, TNI, serta bantuan pengiriman air bersih oleh pihak kepolisian baik Polresta Tangerang, Polres Metro Tangerang Kota, dan Polres Tangsel," ujar Agus. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang Azis Gunawan, mengungkapkan, data kerusakan tanaman padi akibat kekeringan sampai (23/8) seluas 2.012 hektare dengan kategori sebagai berikut : 726 ha kekeringan ringan, 608 ha kekeringan sedang, 387 ha kekeringan berat dan 291 ha puso (gagal panen). "Kami telah melakukan berbagai macam cara untuk meminimalisir dampak kekeringan, khususnya area persawahan. Dengan membagikan 43 unit pompa air di 18 kecamatan, memanfaatkan alat yang ada di Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Kabupaten Tangerang, membantu pembuatan sumur pantek di 3 kecamatan yaitu Cisoka, Curug dan Kronjo. Mendistribusikan pompa air dari Kementan, serta meminjam pompa air dari BPTPH Provinsi Banten sebanyak 2 unit," ucap katanya. (*)

Sumber: