Kesulitan Perbarui Data Wisatawan, Dispar Buat Aplikasi Simparda

Kesulitan Perbarui Data Wisatawan, Dispar Buat Aplikasi Simparda

CIPUTAT-Dinas Pariwisata Kota Tangsel sedang mempersiapkan aplikasi Sistem Informasi Pariwisata Kota Tangerang Selamatan (Simparda). Ini merupakan sistem elekteronik berbasis android untuk mempermudah pengingputan data usaha dan wisatawan di Kota Tangsel. Alasannya, selama ini Dispar kesulitan melakukan pembaruan data jumlah wisatawan ke Kota Tangsel. Kepala Bidang Promo Data dan Informasi Pariwisata pada Dinas Pariwisata Kota Tangsel Sodikin mengatakan, aplikasi yang disiapkan nantinya berkaitan dengan data-data kunjungan wisatawan yang datang ke Kota Tangsel. "Ini dalam rangka memetakan berapa jumlah pengunjung pariwisata dan supaya pendataan lebih akurat lagi. Selama ini kita minta data-data pengunjung ke hotel, restoran dan lainnya," ujarnya kepada Tangerang Ekspres seusai rapat koordinasi dan sosilisasi sistem data informasi pariwisata bersama pengusaha pariwisata di Gedung 3 Lantai 3A Balai Kota, Kamis (22/8). Sodikin menambahkan, Aplikasi Simparda akan dibuat untuk mempermudah mengetahui jumlah wisatawan yang datang ke Kota Tangsel. Pengusaha pariwisata nantinya bisa memperbarui data per hari, per bulan dan per tahun. Data ini sering diminta Provinsi Banten termasuk oleh Badan Pusat Statistik (BPS). "Tentunya yang bisa mengupdate data ini khusus usaha pariwisa yang sudah terdaftar atau berizin," tambahnya. Menurutnya, Dinas Pariwisata Provinsi sudah memiliki aplikasi Simpada Banten. Data yang diperoleh akan diolah dan disajikan untuk kebuthan pimpinan atau OPD terkait yang memerlukan. Mulai dari BPS, Provinsi Banten dan termasuk Kementerian Pariwisata juga memerlukan. Sodikin berharap, rapar koordinasi yang dilakukan bisa memberikan pengetahuan kepada pelaku pariwisata tentang pentingnya memberikan data jumlah wisatawan yang datang. "Kita juga akan melatih mereka menggunakan sistem aplikasi yang akan memudahkan. Sistem ini nantinya akan ngelink ke wibesite Provinsi Banten," tuturnya. Sementara itu, Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, berusaha di Kota Tangsel merupakan ladang emas dan cukup menjanjikan. "Hutan kita adalah hutan ekonomi dan tinggal mau nanam pohon apa, artinya sisi ekonomi Kota Tangsel karena, potensi penduduk besar, mobilitas besar, daya beli masyarakat besar. Sehingga akan buat bisnis apapun akan hidup," ujarnya. Pak Ben menambahkan, melalui pelatihan ini diharapkan kunjungan wiatawan di Kota Tangsel akan meningkat. Dengan demikian pajak retribusi meningkat dan akan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) kota pemekaran dari Pemkab Tangerang ini. "Ini harapan kita bersama, mudah-mudahan pengunjung wisatawan terus meningkat," tuturnya. (bud)

Sumber: