DPR Khawatir Pengucilan Qatar Bakal Ganggu Stabilitas Politik Dunia

DPR Khawatir Pengucilan Qatar Bakal Ganggu Stabilitas Politik Dunia

Pemutusan hubungan diplomatik yang dilakukan oleh Arab Saudi dan para sekutunya terhadap Qatar diyakini akan mengguncang dunia Islam.  Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Badan Kerjasama Antarparlemen (BKSAP) DPR, Rofi Munawar, menilai hal itu tidak perlu terjadi.

Menurut Rofi, pola penanganan masalah antara negara-negara tersebut bisa diselesaikan melalui jalur diplomasi dan komunikasi politik.  Sebab, kata dia, bagaimanapun Qatar masih tergabung dalam Gulf Country Countinent (GCC), yang memiliki peran strategis dan menentukan dalam berbagai persoalan di timur tengah atau bahkan dunia. Karena itu, pengucilan Qatar dipastikan akan mempengaruhi konstalasi politik di timur tengah dan dunia pada umumnya.  “Jadi perlu usaha konstruktif dan dialog untuk memastikan bahwa usaha diplomasi adalah satu-satunya jalan terbaik keluar dari krisis ini," ucap Rofi kepada JawaPos.com, Rabu, (7/6).
Legislator asal Jawa Timur itu mengaku cukup terkejut dengan langkah drastis yang dilakukan oleh Arab Saudi dan sekutunya terhadap Qatar itu.  Untuk itu, dia berharap sikap ini tidak berlarut, terlebih mereka semua tergabung dalam negara persemakmuran teluk, yang memiliki potensi sangat luar biasa di tingkat kawasan. "Tentu kita berharap ini tidak berlarut-larut dan melibatkan lebih banyak pihak karena akan membuat situasi semakin tidak kondusif," tegasnya. Lebih jauh, Rofi berpandangan bahwa pengucilan berupa pemutusan hubungan diplomatik dan embargo yang dilakukan oleh Arab Saudi dan sekutunya terhadap Qatar akan mempengaruhi harga komoditas energi dunia, khususnya Liquefied Natural Gas (LNG).  Mengingat negara tersebut saat ini merupakan produsen gas alam cair terbesar di dunia. Karenanya, dia meminta Pemerintah Indonesia tetap berpegang teguh dengan prinsip politik luar negeri bebas aktif dalam menyikapi krisis ini. “Sebaiknya disiapkan langkah-langkah diplomatik yang terencana dan terukur diperlukan untuk memastikan proses kerjasama dengan negara-negara tersebut tidak terganggu dan menggangu investasi di Indonesia," saran Rofi. Disisi lain, pemerintah katanya juga perlu secara proaktif memastikan proses mitigasi terhadap ratusan ribu pekerja Indonesia yang saat ini berkerja di Qatar. Sebelumnya, secara sepihak, Arab Saudi bersama sekutunya Bahrain, Uni Emirat Arab (UEA), Yaman, Mesir, Libya, Maladewa dan Mauritis, memutus hubungan diplomatik dengan Qatar.  Langkah ini dilakukan, karena selama ini Qatar dianggap mendukung dan melindungi kelompok-kelompok teroris dan ekstrem, meski Qatar sendiri telah membantahnya. (dna/JPG)

Sumber: