Persita vs Blitar Bandung Utd FC (4-4), Tak Sesuai Harapan
ADA apa dengan Persita? Pertanyaan ini muncul usai Pendekar Cisadane kembali meraih hasil imbang untuk ketiga kalinya di kandang sendiri, Stadion Utama Sport Center Kelapa Dua, Selasa (13/8) sore. Melawan Blitar Bandung United FC, Persita mematok target menang. Tiga poin wajib diraih. Hasil akhir tak sesuai harapan. Berakhir imbang lagi. Pemain, pelatih, manajemen dan fans, kecewa. Blitar Bandung United FC mampu menahan Persita dengan skor 4-4. Setelah sebelumnya Perserang dan Cilegon United juga menahan imbang 1-1 di tempat yang sama. Walau tampil mengecewakan, namun tim besutan Widodo Cahyono Putro (WCP) mampu dua kali melakukan comeback dan menyamakan skor. Di babak pertama Persita sudah tertinggal 0-2 setelah Rezham Baskoro membuat gol menit 8 dan Tantan menit 21. Tim Ungu hanya mampu memperkecil ketinggalan di menit 44, setelah Aditia Gigis menjebol gawang Reky Rahayu. Di babak kedua Ade Jantra mampu melesakkan gol dan menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Blitar Bandung United FC kembali unggul 2 gol setelah Jeki Arisandi membuat gol bunuh diri Persita di menit 60, serta Rezham mencetak gol keduanya di menit 65. Tim Ungu menyusul dan menyamakan skor lewat gol penalti Diego Banowo di menit 82 dan gol tendangan jarak jauh M. Toha pada menit 89. Persita bukan tanpa peluang. Di babak pertama Persita mendapat hadiah tendangan penalti. Sirvi Arfani yang menjadi algojo gagal menjebol gawang Blitar Bandung FC. Di babak kedua, Gigis dan Sirvi pun punya peluang mencetak gol. Kedua pemain itu mendapatkan bola liar di dalam kotak penalti, saat terjadi kemelut. Tendangan Gigis melambung di atas mistar gawang. Sementara tendangan Sirvi melebar beberapa sentimeter dari tiang gawang. Dengan hasil seri ini, Persita naik dua peringkat dari posisi ketujuh menjadi kelima dengan nilai 18 poin. Nilai tim Ungu sama dengan yang diraih Sriwijaya FC, PSCS Cilacap dan Persiraja. Namun total nilai yang dihasilkan Persita dengan tiga klub lainnya ada di urutan ketiga di bawah Sriwijaya FC dan PSCS. Posisi tim Ungu bisa kembali tergeser jika Persiraja, Perserang dan Aceh Babel United merengkuh poin penuh pada laga sore ini. Menanggapi hasil tiga kali imbang secara beruntun di kandang sendiri, WCP mengakui tim lawan jauh lebih siap ketimbang Persita. "Memang lawan tadi lebih siap di awal. Mungkin beberapa pemain kami tadi terkejut dengan gol cepat. Sehingga kami agak lambat panas. Sehingga tercipta dua gol itu. Tapi kami juga berterima kasih juga kepada pemain yang telah bekerja keras, untuk bisa menyamakan kedudukan. Bahkan tadi juga kita hampir bisa memenangkan pertandingan terakhir," ujar WCP. Kapten tim Persita Egi Melgiansyah juga mengaku kecewa dengan rentetan hasil imbang di hadapan suporter. "Yang jelas dari pemain, dari pelatih kita kecewa ya dengan hasil kita tiga kali draw terlebih di kandang. Harusnya kita bisa memenangkan pertandingan, tetapi mau bagaimana. Walau sempat tertinggal tetapi Alhamdulillah kita bisa menyamakan kedudukan jadi sama empat," kata Egi. "Ya saya juga sangat kecewa, terlebih supporter juga. Yapi Insya Allah buat kedepannya kita, tim pelatih, manajemen bisa memperbaikinya, tidak adadraw lagi di kandang," ungkapnya. Bicara soal evaluasi usai hasil seri ini, Widodo menyebut soal positioning pemain Persita yang salah menempatkan diri. "Beberapa gol itu kalau saya melihat sih positioning. Tetapi ada beberapa hal yang memang mesti kita perbaiki, ya koordinasi di mana pemain belakang, pemain tengah, dimana nantinya disaat kita menyerang harus bagaimana posisinya," tambah WCP. "Saya berharap kepada pemain, sudah sekarang ini lupakan. Kita evaluasi kesalahan kita, tentu untuk putaran kedua ini kita harus lebih baik lagi," jelasnya. Sementara Pelatih Blitar Bandung United FC Lestiadi menyatakan memanfaatkan kelelahan yang dialami Persita usai menjalani tur ke Aceh Babel United. Kelelahan itu terlihat oleh Lestiadi saat pemain Persita menjalani pemanasan. "Makanya saya beranikan menaikkan garis serangan dan syukur kami bisa unggul 2-0, 2-2 dan 4-2 sebelum akhirnya disamakan. Saya apresiasi permainan anak-anak di lapangan yang berjuang keras di lapangan," ujar Lestiadi. Ia hanya kecewa dengan kepemimpinan wasit Rihul Munandar yang memberi penalti kedua buat Persita. "Kalau penalti pertama saya terima karena kesalahan pemain saya. Tapi penalti kedua itu tidak seharusnya penalti. Mungkin wasit bertindak tak adil, tapi biarlah dia bertanggungjawab di akhirat nanti," tegasnya. (apw)
Sumber: