Khawatir Diabetes, Periksa ke RSU Tangsel
PAMULANG-Diabetes bisa menyerang siapa saja. Apalagi, ada salah satu anggota keluarga punya riwayat terkena penyakit ini. Untuk memastikannya apakah Anda terkena penyakit gula darah itu, langsung saja cek ke RSU Tangsel. Saat ini, RSU Tangsel bisa menangani pasien diabetes. Ini lantaran, sejak dua bulan lalu RSU membuka Poli Diabetes Melitus (DM) atau kencing manis. Layanan ini mulai melayani warga dari bulan April 2017 dengan 10 orang pegawai. Yakni, dua dokter, empat perawat, dua ahli gizi, satu fisioterapi dan satu farmasi. Tim Edukator Diabetes Militus RSU Tangsel dr. Retno Widowati mengatakan, poli diabetes melitus hadir untuk melayani warga dan khususnya yang memiliki KTP-el Kota Tangsel. “Kita hadir lantaran ada beberapa pasien yang menderita diabetes dan perlu pelayanan khusus,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Selasa (6/6). Dr. Retno menambahkan, penyakit kencing manis merupakan penyakit yang disebabkan lantaran terjadi peningkatan kadar gula darah akibar kekurangan hormon insulin. Baik, insulin absolut maupun relatif. Ada dua tipe diabetes, yakni DM tipe I dan tipe II. Dimana DM tipe satu memerlukan insulin dan terjadi pada anak-anak dan pengobatannya memerlukan suntikan insulin. “Sedangkan DM tipe II tidak tergantung pada insulin dan biasa terjadi pada dewasa dan biasanya dikontrol dengan diet, olah raga dan obat anti diabetes,” tambahnya. Bagi seseorang yang memiliki penyakit DM, memiliki gejala dan tanda-tanda khusus. Yakni, sering merasa haus, sering buang air kecil terutama pada malam hari, pandangan mata terasa kabur. Juga Sering merasa lelah tanpa sebab yang jelas, penurunan berat badan, kulit terasa kering. Sering menderita sariawan atau infeksi yang sulit sembuh, mati rasa atau kesemutan di kaki dan tangan dan terasa mual dan muntah. Sedangkan penyebab diabetes ada dua faktor, yakni genetik atau keturunan dan pola hidup. “Kalau penyebabnya karena keturunan itu ceritanya berbeda dan harus siap menerimanya,” kata wanita berkerudung ini. Sedangkan penyebab yang diakibatkan pola hidup seperti, banyak mengkonsumsi makanan instan, kebanyakan karbohidrat, kolesterol yang berlebih. Juga terlalu banyak merokok dan juga stres, kurang gerak dan infeksi kehamilan dan pengaruh obat dalam jangka panjang. Dr. Retno menjelaskan, untuk mencegah penyakit diabetes penderita harus aktif dan memiliki rasa ingin tahu. Meliputi mengetahui penyebab diabetes, kurangi makanan berlemak, kurungi minuman manis. “Juga mengurangi porsi makan, rajin berolah raga, istirahat yang cukup, turunkan berat badan untuk menghindari berat badan lebih dan lainnya,” jelas alumni Universitas Trisakti Jakarta Barat ini. Sementara itu Tim Edukator Diabetes Militus RSU Tangsel dr. Sintha Kumalasari mengatakan, penderita diabetes biasanya rata-rata menyerang pada usia di atas 40 tahun. “Kebanyakan akibat pola hidup yang tidak benar,” katanya. Pasien yang datang ke poli diabetes biasanya dokter akan menerangkan terjadinya DM, gejala, komplikasi, terapi dan cara minum obat. Juga menerangkan komplikasi akut dan kronik. Dimana komplikasi akut merupakan serangan mendadak. “Sedangkan kronik, seperti serangan stroke dan kalau tidak segera ditangani bisa menyebabkan buta,” katanya. Menurutnya, luka diabetes di kaki susah sembuh. Jika tidak segera berobat dengan benar bisa diamputasi. Dimana penderita DM harus rutin olah raga meskipun juga minum obat. “Penderita diabetes tidak boleh makan durian, nanas, pisang ambon dan lainnya,” kata wanita berkerudung ini. Menurutnya, poli diabetes RSU Tangsel buka hari Senin sampai Jumat, mulai pukul 08.00 WIB sampai selesai. Diabetes merupakan penyakit yang masuk peringkat pertama dari 10 besar di rumah sakit. “Diabetes itu penyakit tidak bisa diobati tapi, bisa dikendalikan,” tutup alumni Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta Timur ini. (bud/esa)
Sumber: