Harga Cabai Tak Terkendali, Gagal Panen Setiap Minggu Naik

Harga Cabai Tak Terkendali, Gagal Panen Setiap Minggu Naik

TIGARAKSA – Harga aneka cabai di berbagai pasar di Kabupaten Tangerang melonjak. Naik melebihi harga bahan pokok lainnya. Terkecuali harga daging sapi murni dan ikan teri asin medan. Kenaikan harga cabai terjadi di semua pasar besar. Musim kemarau yang menyebabkan gagal panen di daerah petani cabai sebagai pemicunya. Dari data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang, disebutkan cabai merah keriting mengalami kenaikan sebesar 7,32 persen menjadi Rp73 ribu/kg dari harga minggu lalu sebesar Rp68 ribu. Sedangkan pada cabai merah besar naik sebesar 5 persen atau Rp76 ribu/kg dari harga pekan lalu Rp73 ribu. Muhammad Roqib, pengawas pasar Disperindag Kabupaten Tangerang menjelaskan, kenaikan pun terjadi pada cabai rawit hijau. Harga rata-rata pada pekan Rp76.600/kg, naik menjadi Rp83.300 atau sebesar 8,7 persen. Sama halnya harga cabai rawit merah atau lebih dikenal cabai rawit 'setan' mengalami kenaikan sebesar 26,19 persen. Dimana harga pada pekan lalu Rp70 ribu/kg, namun pada pekan ini melonjak menjadi Rp88.300. Bahkan di Pasar Kepala Dua dan Pasar Mutiara Karawaci, cabai merah mencapai Rp 90 ribu/kg. “Kemarin kita rapat bersama Pemprov Banten. Mereka akan mengirim cabai dari Lampung. Untuk Tangerang dikirimkan ke Pasar Indik Tanah Tinggi karena komoditas dari kabupaten dan Tangsel didominasi pegadang besar dari pasar itu. Hanya saja, saya mendapat kabar kalau pengiriman dibatalkan. Sampai saat ini belum menerima penjelasan dari pembatalan itu. Adapun kewengan kita hanya mendata, mengawasi, dan melaporkan tidak bisa melakukan operasi pasar,” sebutnya. Ia menambahkan, untuk semua komoditas cabai di pasar se-Kabupaten Tangerang dikirimkan agen dari Pasar Induk Tanah Tinggi, Kota Tangerang per minggu mencapai 2 ton. "Itu per pasar bukan keseluruhan. Adapun terendah mencapai 1,5 ton. Sedangkan untuk kenaikan harga tidak ada oknum yang bermain, hanya kekeringan yang mengakibatkan gagal panen,” imbuhnya. Kenaikan harga juga terjadi di beberapa komoditas pangan selain dari cabai. Diantaranya, beras jenis IR 46 KW II mengalami kenaikan 1,49 persen. Atau pada harga rata-rata minggu lalu sebesar Rp11.167/kg menjadi Rp11.333 pada minggu ini. Kemudian, minyak goreng baik curah ataupun kemasan mengalami kenaikan sebesar tiga persen atau sebesar Rp300 dari minggu lalu yang mencapai Rp12 ribu. Adapun harga daging sapi murni masih berada dikisaran Rp116 ribu/kg. “Kalau beras masih harga aman karena kenaikannya relaitf stabil,” kata Muhammad Roqib, di ruanganya, Senin (29/7). Pantuan Tangerang Ekspres, kenaikan harga cabai sudah berlangsung selama dua bulan lebih satu minggu. Hal ini diungkapkan beberapa pedagang besar bumbu dapur. Seperti yang diungkapkan, Ucu (30). Ia memprediksi adanya kemarau panjang mengakibatkan agen besar memberi tawaran harga tinggi. “Sehari bisa menjual kurang lebih tiga karung ukuran 25 kilogram. Belum ada yang komplain, cuman lebih banyak orang beli eceran. Saya jual Rp82 ribu untuk cabai rawit merah keriting. Sedangkan untuk cabai rawit merah besar Rp86 ribu. Sudah ada kisaran dua bulan lebih kenaikan cabai,” ujarnya. Senada, pedagang lain, Iwan (34) mengaku, sudah terbiasa dengan keluhan pembeli perihal kenaikan harga cabai. Walaupun begitu, kenaikan harga cabai belum terlalu berpengaruh pada pendapatannya. “Cuman saat mau beli dari agen saja harus tawar-menawar. Agen juga memasang harga di kisaran Rp80 ribu, lumayan tinggi. Mereka mengaku karena stok terbatas. Kalau dagangan masih laris,” tukasnya. (mg-10)

Sumber: