Walikota Surati Kementerian PUPR, SMPN 21 yang Terdampak Proyek Tol

Walikota Surati Kementerian PUPR, SMPN 21 yang Terdampak Proyek Tol

TANGERANG – Masalah yang dihadapi SMPN 21 akibat pembangunan Tol Kunciran, tidak hanya terjadi sekarang. Pemerintah Kota Tangerang memprediksi masalah akan tetap ada ketika pembangunan selesai dan tol sudah beroperasi. Tak ingin kedepannya menjadi polemik berkelanjutan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang memberikan perhatian khusus terhadap keberadaan sekolah di Kelurahan Jurumudi Baru, Kecamatan Benda. Walikota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, sudah membuat surat kepada pengembang proyek jalan tol dan Kementerian PUPR. Hal itu dilakukan agar pengembang proyek mencarikan solusi terbaik untuk SMPN 21 Kota Tangerang. "Sekolah itu berada di tengah proyek tol Kunciran-Bandara. Saya sudah membuat surat meminta pengembang tol itu memberikan perhatian khusus, kasihan anak-anak terganggu dengan adanya debu dan suara bising,"ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Rabu (24/7). Arief menambakan, walaupun pembangunan jalan tol tersebut selesai pada akhir tahun. Tetapi setelah jadi, anak-anak akan menemui masalah baru, yakni suara bising dari kendaraan yang melintas dan tidak bisa dilakukan apa-apa jika sudah jadi. "Maka itu, sebelum jadi semuanya kami menyurati pihak pengembang dan Kementerian PUPR. Karena pasti setelah jadi suara lalulalang kendaraan menuju bandara atau sebaliknya akan terdengar jelas. Sampai ada orangtua minta direlokasi. Kita tidak bisa langsung relokasi, karena keputusan tersebut ada di Kementerian PUPR,"paparnya. Arief menjelaskan, masalah debu menyelimuti gedung SMPN 21 Kota Tangerang, pihak proyek sudah melakukan treatment dengan disiram, ditutupi dan dibersihkan agar debu tersebut tidak masuk kelas. "Saya rasa untuk masalah debu pihak poryek sudah menjalankan apa yang menjadi kinginan sekolah. Mulai dari menyirami, menutupi dan mebersihkanya. Jadi sementara hanya itu yang bisa dilakukan, sisanya sedang kita pikirkan,"ungkapnya. Sementara itu, Plh Kepala SMPN 21 Kota Tangerang Sarnoto mengungkapan, kondisi saat ini sudah mendingan dibanding beberapa waktu lalu. Tetapi masalah debu memang susah hilang karena masih ada proyek pengerjaan, anak-anak juga sudah menggunakan masker untuk antisipasi adanya gangguan pernafasan. "Sekarang mending debu tidak terlalu banyak, tetapi tetap masih ada. Anak-anak juga masih menggunakan masker, itu sengaja saya suruh agar mereka tidak terkena gangguan pernafasan. Kita hanya bisa menunggu hasilnya, kita berharap ada solusi yang baik untuk SMPN 21 Kota Tangerang," tutupnya. (mg-9)

Sumber: