Tak Ada Lagi 01 dan 02, Prabowo Kecewa, Jokowi Ajak Warga Bersatu Kembali

Tak Ada Lagi 01 dan 02, Prabowo Kecewa, Jokowi Ajak Warga Bersatu Kembali

JAKARTA-Mahkamah Konstitusi (MK) sudah memutuskan sengketa PHPU (Perselisihan Hasil Pemilihan Umum) Pilpres 2019. Gugatan pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ditolak. Itu artinya, pasangan calon (paslon) nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, sebagai capres dan cawapres terpilih. Usai putusan, Prabowo dan Joko Widodo langsung bersikap. Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu mengaku kecewa. Sementara Jokowi bersyukur atas putusan tersebut. "Baru saja kita mendengarkan hasil putusan MK terkait Pilpres 2019. Kami mengerti bahwa putusan itu sangat mengecewakan kami. Namun, sesuai kesepakatan kami akan tetap patuh dan mengikuti jalur konstitusi. Yakni UUD 1945 dan UU yang berlaku di negara kita. Kami menghormati putusan MK. Kami menyerahkan sepenuhnya kemenangan dan keadilan kepada Allah SWT," tegas Prabowo di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (27/6) malam. Sandiaga Uno dan sejumlah pimpinan parpol koalisi adil makmur terlihat mendampingi Prabowo. Sebelum mengakhiri pernyataannya, Prabowo mengucapkan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pendukungnya di seluruh Indonesia. Termasuk dukungan dari koalisi adil makmur. "Terima kasih kepada BPN, alim ulama, pemuka agama, purnawirawan TNI-Polri dan emak-emak yang sudah mendukumng kami secara ikhlas," paparnya. Menurut Prabowo, dia akan tetap memperjuangkan cita-cita mulianya. Yakni mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. "Kita ingin wujudkan Indonesia yang adil dan makmur. Merdeka secara ekonomi, politik dan budaya. Itu perjuangan kita. Kami tidak akan berhenti untuk memperjuangkan itu. Kita bisa berjuang di legislatif dan forum-forum lainnya," papar mantan Danjen Kopassus itu. Di tempat terpisah, Jokowi meminta semua elemen masyarakat bahu membahu membangun bangsa. "Proses pemilu selama 10 bulan terakhir telah memberikan pendewasaan dalam demokrasi di negara kita. Rakyat sudah berkehendak, rakyat sudah memutuskan. Dan telah diteguhkan melalui jalur konstitusi," tegas Jokowi di bandara Halim Perdanakusuma pada Kamis (27/6) malam. Jokowi yang didampingi Ma'ruf Amin menyatakan penyelesaian sengketa Pilpres 2019 di MK dilakukan secara terbuka, transparan dan konstitusional. " Syukur alhamdulillah, malam ini kita semua sudah mengetahui hasil putusan MK. Putusan MK bersifat final dan sudah seharusnya kita mengormati dan melaksanakan bersama-sama," paparnya. Jokowi mengajak masyarat bersama-sama memajukan Indonesia. Tidak ada lagi 01 dan 02. Yang adalah persatuan Indonesia. Walau pun pilihan politik berbeda kita harus saling menghargai dan hormati. Kita bersatu untuk membangun Indonesia untuk bersanding dengan negara besar, menghadapi kompetisi global yang ketat," ucapnya. Dalam kesempatan itu, Jokowi juga meyakini kebesaran hati dan kenegarawanan Prabowo dan Sandiaga Uno. "Beliau berdua memiliki visi yang sama untuk membangun Indonesia yang lebih maju. Semoga amanah yang kembali diberikan kepada saya sebagai presiden dan KH Ma'ruf Amin sebagai wakil presiden dapat kami jalankan sebaik-baiknya. Saya dan Pak Ma'ruf Amin berjanji akan menjadi presiden dan wakil presiden untuk seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali," pungkas Jokowi. Sementara itu, Cawapres KH Ma'ruf Amin menyatakan putusan MK hakikatnya bukan memenangkan suatu pihak. Tetapi untuk kebaikan dan kemaslahatan bangsa. "Tidak ada lagi friksi. Kita adalah satu, Indonesia. Tugas kita sekarang adalah bagaimana mewujudkan cita-cita proklamsi dan pendiri bangsa," jelas Ma'ruf. Usai memberikan keterangan itu, Jokowi bertolak menuju Osaka, Jepang untuk menghadiri KTT G20. Wapres Jusuf Kalla terlihat mengantar Jokowi yang didampi Ibu Negara Iriana Joko Widodo. (fin)

Sumber: