Antisipasi Pemilu Serentak 2019 dan Libur Panjang, GAPASDAP Gelar Rapat Koordinasi Dengan Pemangku Kepentingan
MERAK- Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi mudik saat Pemilu 2019 dan libur panjang, Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (GAPASDAP) dengan pemangku kepentingan menggelar rapat koordinasi di Pelabuhan Merak Kota Cilegon. Kegiatan dilaksanakan pada Rabu (10/4/2019), di RM Simpang Raya, Cikuasa Atas, Merak. Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain dari Gapasdap Pelabuhan Merak, BPTD Wilayah VIII Banten, ASDP Merak, KSOP Kelas I Banten, DPC INFA Merak-Bakauheuni, KSKP Merak, dan Perusahaan Pelayaran. Adapun tujuannya adalah dalam rangka antisipasi libur panjang dan pemilu 2019 serta angkutan Lebaran dengan tema “Menjamin Kesiapan Angkutan Penyeberangan Menghadapi Pemilu Serentak Tahun 2019 dan Menjelang Idul Fitri 1440 H / tahun 2019”. Dalam kesempatan itu Ketua Gapasdap Togar Napitupulu berharap bahwa "dalam pertemuan kali ini tidak ada oknum–oknum yang tidak bertanggung jawab dalam hal penyampaian tentang rapat ini atau memelintirnya, mengingat saat ini pemilu 2019 sangat berbeda dengan pemilu–pemilu sebelumnya. Supaya, tidak ada penyebaran isu–isu hoax" Ia juga mengatakan sebagai wadah angkutan penyeberangan laut, “kami harus mempersiapkan angkutan kapal dalam persiapan pemilu 2019 seperti kemugkinan banyaknya para karyawan ataupun buruh pabrik dari wilayah Tangerang, Cikande dan sekitarnya yang akan melakukan peyeberangan dari Merak ke Bakauheuni untuk melakukan pencoblosan di daerahnnya masing–masing. Juga menekankan kepada para perusahaan pelayaran agar melakukan persiapan dan kesiapan kapal dalam menghadapi arus mudik Lebaran," katanya. Sementara perwakilan KSOP mengungkapkan bahwa pihaknya sangat mendukung kegiatan koordinasi ini untuk kelancaran moda transportasi dari Merak ke Lampung begitupun sebaliknya terkait libur Panjang arus Pilpres 2019. "Pada dasarnya, kami mendukung kegiatan seperti ini yang mengingat Pilpres merupakan hari besar supaya tidak ada sabotase ataupun intervensi dari partai politik kepada piihak pelayaran mengingat ini adalah pesta demokrasi yang diadakan hanya 5 tahun sekali," katanya. Sementara Asisten Manajer ASDP Abdillah mengungkapkan, dari sisi pengelola pelabuhan pihaknya sudah sangat siap dan dalam beberapa hari kedepan semua armada kapal sudah siap. "Nantinya dalam kegiatan atau tidak ada dermaga yang di tutup agar tidak ada kendala dalam pelayanan kepada masyarakat dan supaya memberikan kenyaman," ujarnya. Sementara, KSKP Merak AKP Salahuddin mengatakan, dalam tingkatan permasalahan selama ini adalah sama dari tahun ke tahun. Seperti tahun kemarin, yaitu pelayaran dengan petruk, contohnya adalah seperti biasanya truk menaiki kapal A namun justru sekarang menggunakan kapal B. "Sehingga hal tersebut lah yang menjadi pemicu terjadinya konflik antar perusahaan pelayaran dan petruk (Pengurus Truk)," ungkapnya. Yang kedua adalah banyaknya copet di kapal seperti halnya kejadian semalam sebagai contoh adanya copet di kapal dan dipukuli oleh para supir truk. "Dalam hal ini anggota kepolisian KSKP meminta agar pihak pelayaran supaya bisa memberikan informasi atau edukasi kepada anggota keamanan di kapal agar tidak main hakim sendiri kepada pelaku tindak pidana kejahatan seperti copet dan sebagainya," jelasnya. (*/Adv)
Sumber: