Napi Rentan Terkena Tuberkulosis
TANGERANG – Napi yang tengah menjalani hukuman di dalam Lapas paling rentan terkena penyakit Tuberkulosis. Faktor lingkungan serta pola hidup tidak sehat menjadi penyebab. "Kami berkomitmen memberantas Tuberkulosis, karena memang penyakit ini sering terjadi kepada para napi. Penandatanganan nota kesepahaman dengan PKM Tanah Tinggi bisa melakukan kontrol agar para napi tidak teserang penyakit yang sering terjadi,"ujar Kepala Lapas Pemuda Tangerang Jumadi saat melakukan penyuluhan Tuberkulosis, Kamis (21/3). Penyuluhan diawali dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Lapas Pemuda Tangerang dengan Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Tanah Tinggi. Penandatanganan ini komitmen bersama untuk memberantas Tuberkulosis di Lapas Pemuda Tangerang. Menurut Jumadi, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang gejala, serta cara pengobatannya. Hal ini dilakukan dalam rangka menyukseskan Gerakan TOSS TB (Temukan Obati Sampai Sembuh Tuberkulosis) demi meraih cita-cita Indonesia Bebas TB 2050. "Kegiatan ini sengaja diberikan kepada para pengunjung serta para napi untuk mengatahui tanda-tanda dari penyakit tersebut serta bagaimana bisa mencegah dan menanganinya. Panyakit ini bukan lagi penyakit baru melainkan sudah ada sejak lama. Untuk itu harus dibekali pengetahuan agar mengetahi tentang penyakit TB,"paparnya. Sementara itu Ketua Program Tuberkulosis PKM Tanah Tinggi Dr. Sarah Martogi mengatakan, berdasarkan data World Health Organization(WHO) pada tahun 2014, kasus TB di Indonesia mencapai 1 juta kasus dan jumlah kematian akibat TB diperkirakan 110 ribu kasus setiap tahunnya. "Penyakit TB harus ditangani secara serius dan harus diketahui perkembangannya sejak dini, sehingga dapat meminimalisir, bahkan menghilangkan TB. Jika didiamkan maka akan banyak masyarakat yang terkena TB dan bisa menyebabkan kematian, kita ingin menekan angka penyakit TB yang dirilis oleh WHO. Untuk itu kami berikan penyuluhan ini,"ungkapnya. (mg-9)
Sumber: