Pengiriman ke Tangsel Molor Seminggu, Surat Suara DPR Masih Kurang
PONDOK AREN-KPU Kota Tangsel menerima 600.000 surat suara untuk anggota DPR RI daerah pemilihan (Dapil) Banten III. Surat suara diterima langsung Ketua KPU Kota Tangsel Bambang Dwitoro di Gudang Serbaguna Pondok Aren, Senin (11/3) sore. Bambang mengatakan, surat suara yang tiba berjumlah 600.000 lembar atau 1.200 boks. Jumlah tersebut masih kurang, di mana KPU Tangsel memerlukan seluruhnya sebanyak 1.900 boks surat suara. "Jadi kita masih kekurangan sekitar 700 boks lagi," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Senin (11/3). Bambang menambahkan, terkait kekurangan surat suara tersebut, akan minta ke KPU pusat melalui KPU Banten. Suarat suara yang tiba menurutnya molor dari jadwal yang yang diberikan KPU Banten. "Seharusnya surat suara tiba 5 Maret tapi, baru kami terima 11 Maret atau molor satu minggu," tambahnya. Sedangkan untuk surat suara lainnya, KPU Tangsel belum bisa pastikan kapan akan tiba dan masih menunggu informasi dari KPU Banten. Menurutnya, mulai Rabu (13/3) surat suara mulai dilakukan pelipatan dengan melibatkan 500 orang. KPU perkirakan satu orang dapat melipat 1.000 surat suara, sehingga dalam dua hari diharapkan selesai. Bambang menambahkan, surat suara yang tiba memiliki ukuran 82 cm x 51 cm dan masing masing boks berisi 500 lembar. "Tiap lembar surat suara dilipat dua, dan nantinya akan dilipat menjadi ukuran kecil menggikuti garis atau urat yang sudah ada," tuturnya. Sementara itu, Ketua Bawaslu Tangsel Muhamad Acep yang ikut menerima surat suara mengatakan, setelah surat suara tiba dan diserahkan ke KPU Tangsel, Bawaslu menemukan sedikit temuan. Ada sedikit perbedaan warna tulisan di sebelah kiri dibanding bagian tengah dan kanan. "Jadi tulisan di bagian kiri, warna tintanya lebih gelap atau hitam dibanding bagian tengah dan kanan," ujarnya. Acep menambahkan, dengan adanya temuan itu Bawaslu akan melakukan rapat dan koordinasi dengan Bawaslu Provinsi Banten apakah surat suara tersebut masuk kategori cacat atau tidak. "Ciri-ciri surat suara cacat adalah tinta meleber, ada bercak noda di partai atau caleg dan kertas sobek," tambahnya. Bawaslu juga akan melakukan pengawasan selama surat suara dilipat. "Saya akan minta standar operasional prosedur (SOP) ke KPU agar saat petugas pelipatan masuk gedung untuk melakukan pelipatan harus diperiksa dan tidak boleh membawa apa-apa saat masuk maupuan keluar," tuturnya. Di termpat yang sama, Kasat Sabhara Polres Tangsel AKP Sutasman mengatakan, sejak GSG Pondok Aren dijadikan gudang penyimpanan logistik pemilu maka rutin dilakukan patroli. Setelah surat suara tiba maka pengamanan lebih ditingkatkan, yakni menempatkan dua personel tiap 8 jam. "Satu hari kita siapkan 6 petugas yang dibagi 3 shif untuk menjaga gudang. Satu shif dijaga dua anggota dan mereka dilengkapi senjata api laras pendek," ujarnya. Sutasman menambahkan, penjagaan juga dilakukan saat suarat suara maupun logistik pemilu didistribusikan ke PPK sampai pemungutan suara selesai. "Saat pendistribusian ke PKK akan dikawal dua polisi menggunakan mobil dan motor," tuturnya. (bud)
Sumber: