BKKBN Ajak Orang Tua Kenali Karakter Remaja

BKKBN Ajak Orang Tua Kenali Karakter Remaja

SERPONG-BKKN Provinsi Banten kembali mengadakan sosialisasi pembangunan keluarga bersama mitra tahun 2019 di Gedung Birrul Walidain, Cilenggang, Serpong, Senin (11/3). Dalam acara dengan tema "Generasi berencana (Genre) menuju generasi emas tahun 2045", BKKBN mengimbau agar orangtua mengetahui karakter remaja. Kepala Bidang Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga pada BKKBN Provinsi Banten Napis, mengatakan, orangtua harus mengetahui karakter remaja agar tidak salah dalam menangani remaja. "Ada lima karakter remaja, yakni remaja mulai jatuh cinta, semangat tinggi, rasa ingin tahu tinggi, sifat egois mulai kuat, emosi tidak terkendali dan sering berkelompok," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Senin (11/3). Napis menambahkan, orangtua harus tahu benar karakter remaja agar tidak salah dalam menangani remaja. Program generasi berencana (Genre) menuju generasi emas tahun 2045" juga harus diketahui dan dipahami oangtua, maka materi yang disampaiakan supaya diketahui orangtua. "Media untuk sampaikan tentang kondisi remaja maka BKKBN kembangkan bina keluarga remaja (BKR). Sasarannya orangtua dan keluarga yang punya anak remaja," tambahnya. Masih menurutnya, jangan sampai orangtua tidak tahu kondisi remaja, bila itu terjadi maka imbul konflik. Bila orangtua dengan anak terjadi konflik maka, anak tidak akan nyaman berada di rumah dan akan pergi mencari kelompok seusianya. Sehingga BKKBN mengantisipasi hal tersebut dengann membuat pusat informasi dan konseling remaja (PIKR) di sekolah dan lingkungan. Biasanya remaja kalau memiliki masalah tidak akan bicara atau ngobol dengan orangtua tapi, lebih memiliki teman. "Di PIKR ini berisi orang-orang yang tahu betul kondisi remaja, pengurus PIKS dilatih untuk bisa mengatasi hal ini," jelasnya. Napis menuturkan, anak diharapkan tidak salah bergaul dan dahulu ada kata-kata filosofi orangtua. Yakni, kalau badan kita atau baju kita agar wangi maka bergaullah dengan pedagang minyak wangi, buka dengan pedagang ikan. "Bukan berarti membeda-bedakan teman tapi, karena remaja rasa ingin taunya tinggi. Kalau mereka diiming-imingi rokok dan mau, maka itu menjadi pintu gerbangnya menuju narkoba," ungkapnya. Emosi anak bisa dikendalikan dan diarahkan dengan baik, kalau emosi besar bisa diarahkan untuk menjadi atlet tinju. "Orangtua harus memahami kondisi anak, jatuh cinta juga wajar tapi diarahkan dengan benar," tuturnya. (bud)

Sumber: