Groundbreaking PLTSa Akhir 2019

Groundbreaking PLTSa Akhir 2019

SERPONG-Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) tampaknya bakal segera terwujud. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel menargetkan pembangunan sarana ini dimulai akhir 2019. Kepala DLH Kota Tangsel, Toto Sudarto mengatakan, pihaknya menargetkan groundbreaking pengelolaan pembangkit listik tenaga sampah (PLTSa) bisa dilaksanakan akhir tahun ini. ”Studi kelayakan sudah hampir selesai. Bulan September diharapkan sudah ada pemenangnya. Jadi, akhir tahun sudah mulai grounbreaking,” ucapnya dalam forum Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Musrenbang Dinas Lingkungan Hidup di Restoran Saung Serpong, Kecamatan Serpong, Rabu (6/3). Lanjutnya, tahun 2021 ditargetkan PLTSa sudah rampung. ”Insyaallah tahun 2022, Tangsel sudah bisa bebas sampah,” ujarnya. Ia menyatakan, sampah memang menjadi pekerjaan rumah, penanganan penanggulangannya harus berkesinambungan dan selaras dengan masyarakat. ”Kami mohon, pengelolaan sampah dimulai dari rumah tangga, dengan memilah dan mimilih. Dengan memanfaatkan seperti kompos dan sebagainya. Setelah itu, sisanya kami angkut,” ucapnya. Ia menambahkan, kondisi kapasitas Tempat Pembuangan Akhir Cipeucang juga sudah hampir maksimal. Mulai tahun depan, sampah Tangsel akan dibuang ke daerah Bogor, Jawa Barat. ”Bulan april tahun 2020, sampah kita akan buang ke Bogor, mengingat kapasitas Cipeucang yang sudah tak bisa menampung lagi serta meminimalisir kerusakan lingkungan disana,” terangnya. Kerja sama ini sudah dilaksanakan, dan akan membuang sampah sebanyak 300-500 ton. “Saya meminta agar bapak-ibu yang ikut dalam musrenbang memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat, harus sabar dalam penanganan sampah ini, karena masalah sampah bukan hanya di Tangsel saja, namun juga di kota dan kabupaten lainnya,” jelasnya. Sementara untuk bidang pertanaman, DLH siap menata taman kota satu. “Kita akan menata atau merevitalisasi taman kota satu,” jelasnya. Sementara, Sekretaris DLH Yepi Suherman mengatakan, dengan forum OPD harapannya bisa mendapatkan masukan. ”Kami minta diskusi nanti benar-benar menghasilkan hasil yang terbaik sesuai dengan Rencanan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),” singkatnya. Di bagian lain, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany menegaskan, forum OPD merupakan momentum Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) banyak sisi yang harus terus dibenahi. Selain persoalan sampah. ”Sayan ingin, program prioritas DLH tak hanya soal pembahasan sampah,” ucapnya. DLH juga harus meningkatkan kinerjanya dalam melakukan penataan pertamanan. Sejauh ini, kinerjanya belum terlihat. ”Pertamanan masih belum terlihat kinerjanya. Saya harap revitalisasi taman kota satu bisa menunjukkannya. Padahal, bidang ini harus mampu membuat lingkungan bisa menjadi indah dan nyaman,” singkatnya. (*)

Sumber: