RS Baru Dibangun 2020, Lokasi Masih Dikaji Setipe dengan RS Pakujaji

RS Baru Dibangun 2020, Lokasi Masih Dikaji Setipe dengan RS Pakujaji

TIGARAKSA–Pemkab Tangerang bakal membangun rumah sakit baru. Sarana kesehatan ini dibangun untuk menjangkau akses kesehatan seluruh warga. Targetnya, rumah sakit baru ini dibangun pada 2020. Diketahui, saat ini Kabupaten Tangerang sudah memiliki tiga rumah sakit. Ketiganya adalah RS Balaraja, Pakuhaji, dan RSUD Kabupaten yang berada di wilayah Kota Tangerang. Ketiga rumah sakit dinilai belum dapat melayani semua warga Kabupaten Tangerang. Terutama warga di wilayah selatan mulai dari Pagedangan, Jambe, Cisoka, Solear, Jayanti, dan Tigaraksa. Asisten Daerah (Asda) III Bagian Administratif dan Umum Sekretariat daerah, Yani Sutisna, mengatakan, ada beberapa alternatif lokasi yang tertera dalam dokumen Feasibility Study (FS) rumah sakit baru itu. Setelah ada penentuan lokasi, segera pemerintah melakukan penyusunan dokumen Detailed Engeneering Design (DED), termasuk anggaran yang diperlukan. “Rumah sakit masih tahap FS, artinya tahap study kelayakan tempat yang dilaksanakan dinas kesehtan. Setelahnya dibuatkan Detailed Egineering Design (DED) oleh dinas tata ruang,” katanya kepada Tangerang Ekspres, Jumat (1/3) Terpisah, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dearah pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Erwin Mawandy mengatakan, pembangunan rumah sakit baru milik pemerintah diharapkan tidak mematikan RS swasta. Makanya, ini akan dimatangkan dalam FS. Seperti, kesesuaian lokasi. Selain itu, penentuan lokasi dimaksud menerapkan beberapa aspek selain dari keberadaan rumah sakit milik swasta. Yakni, tidak adanya pertentangan masyarakat serta jauh dari lingkungan industri dan perumahan padat penduduk. “Dalam proses pematangan FS untuk menentukan lokasi termasuk luasan lahan yang dibutuhkan. Dengan pertimbangannya ekonomi, sosial, dan lingkungan yang akan dilakukan skoring guna menentukan lokasi. Setelah itu, kita lakukan pegadaan lahan pada APBD Perubahan,” jelasnya kepada Tangerang Ekspres. Saat ini, Pemkab masih membahas penentuan lokasi rumah sakit, akan tetapi untuk rumah sakit tersebut direncanakan satu tingkat di atas puskesmas rawat inap. Untuk awal tidak akan banyak poli klinik di rumah sakit tersebut. Namun, tetap memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat. “Kita belum berbicara ke arah sana, yang intens kita bicarakan yakni penetuan lokasi. Namun, persisnya bisa satu tipe dari rumah Sakit Pakuhaji, dan tidak semua poli ada di sana. Akan tetapi, tetap memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat,” lanjutnya. FS dijadwalkan selesai pada pertengahan tahun ini. Sehingga, pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daeah Perubahan (APBD-P) sudah bisa dilakuakn pembebasan lahan. “Setelah beres pengedaan lahan, pada 2020 sudah masuk tahap konstruksi. Saya beraharap semuanya lancar. FS sudah dituntaskan oleh konsultan di akhir 2018 lalu akan tetapi Pemkab mempunyai pertimbangan tertentu untuk menentukan lokasi di luar hal teknis yang telah dimatangkan,” sebut Erwin. Tahap konstruksi, kata Erwin, berdasar pengalaman dalam membangun rumah sakit, pihaknya menggunakan skema pembiayaan tahun jamak dengan target tiga tahun sudah bisa digunakan. “Pembangunan menggunakan skema multi years dalam dua atau tiga tahun anggaran. Pengalaman kita membutuhkan tiga hingga empat tahun baru selesai pembangunan,” tandasnya. (mg-10/esa)

Sumber: