Di Acara Coffe Morning Kapolres, Ajak DKM Tangkal Hoaks dan Sukseskan Pemilu

Di Acara Coffe Morning Kapolres, Ajak DKM Tangkal Hoaks dan Sukseskan Pemilu

Pamulang-Kapolres Tangsel AKBP Ferdy Irawan mengajak Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) se-Kecamatan Pamulang ikut menyukseskan Pemilu mendatang. Hal tersebut dikatakan Ferdy dalam Coffee Morning atau silaturahmi bersama Ketua DKM Se-kecamatan Pamulang di Mapolsek Pamulang, Sabtu (2/3). Dalam sambutannya, Ferdy mengatakan, ada 80 DKM yang diundang untuk membahas situasi perkembangan jelang Pilpres dan Pileg. "Eskalasi semakin meningkatkan masing-masing tim pemenang sedang mempromosikan calon yang diusung kebaikan dan kekurang calon yang didukung," ujarnya, Sabtu (3/3). Ferdy menambahkan, jenis kampanye sekarang ada tiga model yakni, kampanye positif, negative campaign yang mengkritik membangun hal yang menjadi kekurangan yang disampaikan masing-masing pendukung. Namun, masih dalam batas-batas tertentu sesuai fakta. Ketiga adalah black campaign, ini kampanye yang menjatuhkan dan terkadang berita yang diamankan tidak sesuai fakta. "Model kampanye ini yang banyak disampaikan dan berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan. Banyak informasinya di media sosial (medsos) yang apabila diterima oleh masyarakat menerima dan mempercayainya maka dapat memecah belah persatuan. Yang bersifat hoaks, fitnah harus perangi," tambahnya. Masih menurutnya, alasan DKM dikumpulkan karena di masjid terindikasi dijadikan tempat politik praktis mengampanyekan seseorang calon tertentu. Ini dilakukan dengan menjelek-jelekan calon lain dan berdasarkan aturan KPU hal itu tidak boleh. Namun, faktanya tempat ibadah sudah mulai dijadikan tempat politik praktis apabila tidak segera dicegah dapat memecah belah umat. Apabila ada kajian tertentu dapat menjadikan perpecahan, itu adalah salah satu tujuan diundangnya para ulama DKM dan bersama pemda, TNI dan ulama untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya berita yang menyesatkan dan tidak ikut menyebarkan. Potensi perpecahan harus dicegah, di medsos banyak membahas politik yang mengarah kepada perpecahan. Oleh karena itu dibutuhkan oleh kita semua penangkalnya untuk keberlangsungan pemilu aman dan damai. "Minggu lalu kita dengan aliansi agama Tangsel melaksanakan deklarasi menolak tempat ibadah dijadikan tempat politik praktis. Tujuannya untuk menjaga dan mengembalikan fungsinya sebagai tempat ibadah dan menimba ilmu keagamaan," ungkapnya. Ferdy menuturkan, ketika ada tempat ibadah yang menjelek-jelekkan salah satu pasangan calon maka, DKM perlu mencegah dan menolak, serta menyampaikan kepada jamaah. Masih ada masjid yang menolak spanduk di Kota Tangsel, kemungkinan masih ada DKM yang tidak mengetahui tujuan tersebut dan di Pamulang tidak ada yang menolak. "Mudah-mudahan dapat terpelihara antara umaro dan ulama semua persoalan yang ada di Pamulang dapat dicarikan solusi. Kami dari Kepolisian sangat terbuka apabila ada hal yang menyimpang segera di sampaikan untuk pelayanan yang kepolisian terbaik," tuturnya. Sementara itu, Camat Pamulang Deden Juardi mengatakan, Tangsel dengan moto cerdas, modern dan religius insya Allah bisa menyikapi bila ada berita dari media kita baca dan jangan lansung disabar di grup medsos. "Kalau dapat informasi jangan langsung dikirim ke grup lain, baca, pahami dulu sebelum bertindak," ujarnya. Deden menambahkan, selain kegiatan formal kecamatan juga ada kegiatan lain yaitu grup badminton dengan Anggota Polsek Pamulang waka dan kapolsek terus memantau membina kegiatan yang ada di wilayah Pamulang. "Inilah tempat bercanda kami, juga ada Jumat keliling bersama para babinkamtibmas," tambahnya. Di tempat yang sama, Ketua MUI Kota Tangsel KH Saidih mengatakan, 17 April merupakan momen penting untuk lima tahun yang akan datang. "Ajak jamaah kita berzikir, bersama kita bangun Tangsel ini damai, kalau perlu dengan bahagia," ujarnya. (bud/esa)

Sumber: