Manager Meeting Piala Presiden 2019, Hapus Regulasi Pemain Muda
HADIRNYA Liga 1 U-19 dan U-16 pada musim lalu berdampak positif bagi sepak bola Indonesia. Bibit-bibit muda bermunculkan. Bahkan, puncaknya adalah keberhasilan Timnas Indonesia U-22 dalam meraih gelar juara Piala AFF U-22 2019. Nah, banyaknya pemain muda yang berpotensi itu membuat PSSI menghapus salah satu regulasi di Piala Presiden 2019. Berbeda dengan pagelaran pramusim pada 2018 lalu dimana klub peserta mewajibkan 7 pemain di bawah usia 23 tahun, untuk Piala Presiden 2019 kali ini hal tersebut ditiadakan. Seperti yang dikatakan oleh Sekjen PSSI Ratu Tisha usai Manajer Meeting Piala Presiden 2019 di Hotel Sultan kemarin. Tisha mengatakan penghapusan tersebut tidak terlepas dari komitmen klub-klub peserta, terutama Liga 1 yang sudah punya kesadaran untuk mengorbitkan pemain muda. "Coba lihat musim kemarin tanpa ada regulasi itu, klub-klub sudah banyak pakai pemain muda. Saya rasa untuk pramusim sudah tidak perlu lagi regulasi itu," jelasnya. Selain menghapus, PSSI juga memasukkan regulasi terkait penundaan pertandingan. penundaan dalam status force majeure. Dalam kondisi dimana pertandingan benar-benar tidak bisa dilaksanakan. Nah, jika itu terjadi, karena setiap hari ada dua pertandingan dalam satu venue, Tisha menuturkan jika pada pertandingan pertama ditunda, pertandingan kedua tetap dimainkan. "Nanti yang ditunda itu dimainkan esok harinya. Jadi semua setuju untuk hal tersebut," tuturnya. Karena itu, Alumnus ITB itu berharap tidak ada lagi jadwal yang berubah nantinya. Tidak ada lagi jadwal pertandingan yang berubah dan harus mengorbankan pertandingan lain. "Jadi kami harap semua sudah sesuai yang dijadwalkan. Kapan dimulai dan kapan selesainya," ungkapnya. Ini tentu masih muncul masalah. Terutama untuk dua klub yang berkompetisi di kancah Asia, pada AFC Cup seperti Persija Jakarta dan PSM Makassar. Jadwal Piala Presiden 2019 kali ini banyak yang cukup mepet dengan pertandingan-pertandingan di AFC Cup. Tisha punya jawaban tersendiri mengenai hal tersebut. dia menuturkan status Piala Presiden 2019 adalah agenda pramusim. Artinya, hanya untuk persiapan tim menuju Liga 1. Sedangkan AFC Cup, statusnya meraih prestasi. "Jadi kalau mau ya pakai komposisi yang berbeda. Dari Persija dan PSM tidak ada masalah mereka akan memakai komposisi berbeda itu," bebernya. Di luar itu, semua regulasi hampir banyak. Termasuk untuk kuota pemain asing. Pada Piala Presiden 2019, kuota tiap tim harus 3+1. 3 pemain non-Asia dan 1 pemain Asia. "Tapi kalau semuanya dipakai kuota pemain Asia tidak apa-apa. Asalkan tetap harus ada pemain Asia jika ingin sesuai regulasi," terangnya. Untuk pemain asing nanti, klub-klub juga tidak perlu lagi harus mengurus Kitas jika pemainnya masih bersifat trial. cukup punya VKU (Visa Kunjungan Usaha). Tapi jika pemain itu sudah dikontrak untuk kompetisi Liga 1, tetap harus punya Kitas. "Model pendaftaranya harus full. Jadi tidak bisa diubah lagi dari awal turnamen sampai akhir," ucapnya. (jpg/apw)
Sumber: