Porsi Terbesar untuk Fisik

Porsi Terbesar untuk Fisik

PAMULANG-Kecamatan Pamulang menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2020 di di Excellent Hall, Pondok Cabe Udik, Pamulang, Kamis (21/2). Dalam Musrembang tersebut Pamulang mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp26,1 miliar. Dari jumlah itu, porsi terbesar untuk pembangunan fisik yakni mencapai 50 persenan. Camat Pamulang Deden Juardi mengatakan, musrenbang yang dilaksanakan diharapkan dapat membawa aspirasi masyarakat yang telah disampaikan dalam pramusrenbang. "Tahun depan kita dapat pagu Rp26,1 miliar, jumlah ini untuk 8 kelurahan dengan total pagu Rp20,9 miliar dan kecamatan Pamulang Rp5,2 miliar," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Kamis (21/2). Deden nambahkan, pagu tersebut akan digunakan untuk bidang pendidikan 20 persen, infrastruktur 50 persen, kesehatan 15 persen dan pemberdayaan masyarakat 15 persen. "Tahun ini kecamatan Pamulang akan mengadakan lima kegiatan, yakni pelatihan seni budaya Betawi, pembinaam kader kesehatan, pembekalan kantibmas, penguatan kesiagaan bencana dan sosialisasi hidup bersih dan sehat," tambahnya. Ia juga meminta para delegasi untuk mendiskusikan prioritas program yang akan digarap tahun depan. "Saya minta para delegasi untuk mendiskusikan prioritas mana yang akan disajikan sehingga di Musrenbang tingkat kota semua sudah lengkap," tambahnya. Sementara itu, Walikota Tangsel Aiirn Rachmi Diany mengatakan, Pemkot Tangsel memiliki tanggung-jawab untuk meningkatkan akselerasi pembangunan dalam mendukung pencapaian visi pembangunan jangka menengah daerah di Kota Tangsel. "Yakni terwujudnya Tangsel kota cerdas, berkualitas dan berdaya saing berbasis teknologi dan inovasi," ujarnya. Airin menambahkan, pada 2020 Pemkot Tangsel memiliki prioritas pembangunan penguatan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat, pengembangan kualitas infrastruktur, pengutan kualitas layanan pendidikan. Juga, kesehatan dan kesejahteraan sosial dan penguatan kualias tata kelola pemerintahan. Menurutnya, musrenbang merupakan rangkaian proses strategis yang dibangun sebagai wahana untuk berdiskusi, berembug atau melakukan tukar pikiran dan pendapat. "Serta bersepakat antarpemangku kepentingan, baik pemerintah, akademisi, swasta, maupun masyarakat yang menjadi momentum penting dalam mengakomodir usulan-usulan pembangunan dari bawah," tambahnya. Ibu dua anak tersebut menjelaskan, pendekatan pembangunan yang dilakukan di Kota Tangsel saat ini tidak hanya sekadar mengedepankan aspek top down planning. Tapi, mengakomodir juga pendapat, saran, masukan, dan pemikiran-pemikiran positif dari bawah atau lebih dikenal dengan bottom up planning. "Melalui penyelenggaraan Musrenbang di tingkat kelurahan dan kecamatan, diharapkan seluruh kebutuhan pembangunan yang diusulkan secara bottom up (dari bawah ke atas), dapat dibahas dan dipertajam. Kemudian disepakati menjadi program prioritas pembangunan Kota Tangsel pada 2020 mendatang," tuturnya. (bud)

Sumber: