Satgas Antimafia Bola Sulit Jerat Hidayat, Dalami Korespondensi

Satgas Antimafia Bola Sulit Jerat Hidayat, Dalami Korespondensi

SATGAS Antimafia Bola tampaknya sulit mencari bukti konkret untuk menetapkan mantan anggota Exco PSSI Hidayat sebagai tersangka. Meski sudah jelas menawarkan sejumlah uang kepada Manajer Madura FC Januar Herwanto saat pertandingan melawan PSS Sleman, Hidayat tetap saja sulit dijerat. Karena itu, satgas kembali memanggil Sekjen PSSI Ratu Tisha untuk dimintai keterangan di kantor Ombudsman, Jakarta. Alumnus ITB tersebut ditanya soal posisi Hidayat di PSSI. Juga soal surat-menyurat yang berkaitan dengan Hidayat. Kemarin (21/2) Tisha hadir di gedung Ombudsman, Jakarta, pukul 09.45. Dia ditemani kuasa hukumnya, Andru Bimaseta. Perempuan yang menggantikan Ade Wellington sebagai Sekjen PSSI pada 2017 itu diperiksa sekitar 9 jam. Dia baru keluar dari ruang pemeriksaan pukul 18.45. Saat ditemui seusai pemeriksaan, Tisha menuturkan bahwa dirinya kali ini dipanggil satgas sebagai saksi. Dia hadir untuk menjelaskan keterkaitan kasus Hidayat dengan kapasitasnya sebagai Sekjen PSSI. ”Ya, saya diminta untuk menjelaskan alur keluar masuk surat korespondensi umum yang ada di PSSI, juga administrasi serta bukti-buktinya,” ujarnya. Menurut Tisha, pemeriksaan kali ini cukup cepat dan tidak berbelit-belit. Dia menganggap satgas bekerja secara profesional. ”Tidak hanya soal penjelasan surat-menyurat, ada dialog juga tadi,” ungkapnya. Dialog tersebut membahas banyak hal yang berkaitan dengan hukum sepak bola. Lulusan ITB pada 2008 itu senang karena satgas ingin total mempelajari banyak hal untuk kasus dalam sepak bola. ”Ada juga mengenai administrasi PSSI. Jadi, apa pun yang bisa menyelesaikan problem yang ada. Kami senang bisa membantu,” jelasnya. Ditanya soal detail dan jumlah pertanyaan, Tisha tidak mau menjelaskan. Yang jelas, pertanyaan juga terkait dengan sanksi larangan beraktivitas di sepak bola nasional selama tiga tahun yang dijatuhkan oleh Komdis PSSI kepada Hidayat. ”Itu tadi dilihat, memang ada elemen pidana atau tidak,” terangnya. Pemanggilan kemarin merupakan yang kedua bagi Tisha untuk kasus Hidayat. Sebelumnya, 14 Februari, dia dipanggil untuk menjelaskan SOP PSSI. Bedanya, lokasi pemeriksaan bukan gedung Ombudsman, melainkan Polda Metro Jaya. Dia juga belum tahu apakah nanti dipanggil Satgas Antimafia Bola lagi terkait dengan kasus Hidayat. Yang jelas, Tisha menegaskan akan sangat senang apabila bisa ikut membantu menyelesaikan kasus yang ada. ”Kapan pun untuk dihadirkan, administrasi siap membantu. Demi kesuksesan satgas bersama PSSI,” tegasnya. Sebelum Tisha dimintai keterangan kemarin, Rabu (20/2) Satgas Antimafia Bola juga memanggil mantan Direktur Utama PT LIB Berlinton Siahaan. Pemanggilan itu juga terkait dengan kasus Hidayat. Bahkan, perwakilan PSS Sleman juga dipanggil pada 13 Februari lalu. Yakni, mantan Manajer PSS Sleman Sismantoro dan pelatih Seto Nurdiantoro. Perwakilan Madura FC juga dihadirkan. Mereka adalah mantan pelatih Madura FC Salahudin serta tiga pemain, yaitu Imam Mahmudi, Usman Pribadi, dan Choirul Rifan. Para pemain itu dipanggil pada 12 Februari. Sementara itu, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo membenarkan bahwa Tisha diperiksa sebagai saksi untuk kasus Hidayat. Satgas Antimafia Bola masih mengumpulkan sejumlah data dan fakta agar kasus tersebut segera terselesaikan. ”Masih proses semuanya. Nanti kalau sudah selesai, kami infokan,” ucap dia. (jpg/apw)

Sumber: