Jaring Ribuan Pelanggar

Jaring Ribuan Pelanggar

PAMULANG-Tingkat kesadaran berlalulintas di Kota Tangsel masih rendah. Ini terlihat dari jumlah pelanggar yang terjaring dalam Operasi Patuh Jaya yang digelar Polres Tangsel. Hingga hari kesepuluh kemarin, sedikutnya 1.300 orang ditindak. Kasat Lantas Polres Tangsel AKP Lalu Hedwin mengatakan, Operasi Patuh Jaya dilakukan sejak 9 sampai 22 mendatang. Hasil penindakan diperoleh beberapa jenis pelanggaran. Seperti, lawan arus, tidak pakai helm, lampu utama mati, surat-surat tidak lengkap dan lainnya. “Jenis pelanggaranannya tergantung lokasi operasi dilakukan,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Kamis (18/5). Lalu menambahkan, di jalan provinsi yakni Jalan Raya Serpong, pelanggaran paling banyak adalah melawan arus. Pelanggaran ini masuk kategori berat karena, tidak hanya bisa merugikan diri sendiri tapi, nyawa pengguna jalan lainnya terancam. Sanksi yang diberikan terhadap pelanggar berupa tilang maupun teguran. Dari jumlah penindakan yang terkumpul hingga lebih sepekan, pelanggaran masih didominasi oleh pengendara roda dua. Setiap hari sekitar 130 sampai 170 pelanggar ditilang selama operasi patuh jaya dilakukan. “Jadi boleh dikatakan jika kepatuhan pengendara roda dua akan rambu serta kelengkapan berkendara masih sangat rendah,” tambahnya. Mantan komandan Paskibraka ini menjelaskan, operasi ini juga dilaksanakan dalam rangka mewujudkan keamanan. Serta, keselamatan dan ketertiban lalu lintas dalam rangka menghadapi Ramadan dan Idul Fitri. Operasi ini lebih mengedepankan penindakan penegakan hukum berupa tilang terhadap pelanggar lalu lintas. Tujuannya, untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan warga dalam berlalu lintas. “Juga untuk meningkatkan disiplin anggota polantas dan terwujudnya pelayanan yang bersih dan bebas KKN,” tuturnya. Sementara itu, Kanit Turjawali Polres Tangsel Iptu Suprayitno mengatakan, kesadaran warga sekitar Pamulang jauh lebih baik dibanding kabupaten Curug maupun Legok. “Di Pamulang, warga berkendara rata-rata surat-suratnya lengkap dan pakai helm,” jelasnya. Sedangkan di daerah Curug dan Legok, kesadaran warga saat berkendara sepeda motor masih rendah. “Buktinya banyak yang tidak pakai helm dan tidak bawa surat-surat,” tuturnya. (bud/esa)

Sumber: