Wilis, Pelaku UKM Keripik Singkong Cipondoh, Modal Awal Rp 100 Ribu, Kini Punya Omset Ratusan Juta
Keripik singkong balado telah menjadikan Wilis sebagai pelaku UKM yang sukses. Bagaimana tidak, usahanya itu kini telah berkembang pesat hingga keluar daerah dengan omset ratusan juta rupiah per bulannya. RANDY - TANGERANG Awalnya hanya iseng membuat camilan berbahan singkong. Namun, dari keisengan itu melahirkan ide untuk membuka usaha keripik singkong balado. Wilis yang tinggal di Jalan Teratai III Blok C, RT 02/06 Kelurahan Cipondoh Indah, mencoba peruntungan dengan menjual ke orang-orang terdekat seperti tetangga, teman dan keluarga. Modal yang ia keluarkan untuk memulai usaha saat itu hanya Rp 100 ribu. Tak disangka, responnya cukup positif. Pembeli mengaku ketagihan dengan camilan yang ia buat dengan sederhana. Akhirnya menjadi langganan tetap. "Pertama merintis, saya hanya bermodalkan Rp100 ribu. Saya berfikir bagaimana caranya bisa mengahsilkan usaha yang besar. Tanpa ragu, saya mulai membuat usaha keripik singkong balado yang diajarkan langsung ibu mertua saya. Setelah dapat ilmunya saya kerjakan sendiri bersama istri dan dijual ke tetangga untuk promosi," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Selasa (15/1). Kegigihan dan kesabaran Wilis bersama istrinya membangun usaha makanan ringan sejak 2014 sampai saat ini, telah menjadikan produknya unggulan Kecamatan Cipondoh. Bahkan sekarang penjualan sudah ke berbagai daerah di Indonesia seperti Medan dan Bali. Ia mengakui, resep keripik singkong yang saat ini diproduksi berasal dari ibu mertuanya yang mengajarkan langsung cara membuat keripik singkong balado. Setelah berhasil menjual di sekitar rumahnya, Wilis nekat melakukan pemasaran ke minimarket dan juga toko besar yang berada di Cipondoh. Karena keyakinan dan semangatnya kuat, keripik singkongnya mulai banyak dicari orang. "Setelah di sekitar rumah, saya coba memasarkan keripik balado saya ke minimarket dan juga toko besar. Bahkan banyak teman saya juga membantu memasarkan. Tanpa diduga, banyak orang di luar Tangerang memesan,"paparnya. Wilis mengatakan, saat ini dirinya bisa memproduksi keripik singkong balado hingga 500 bungkus setiap hari. Penjualannya sampai ke Bali dan Medan berkat temannya yang membantu memasarkan keripik sampai akhirnya banyak di Bali dan Medan. "Saat ini saya memproduksi sebanyak 500 bungkus. Saya juga sudah mempunyai karyawan sebanyak 14 orang. Untuk penjulan ke Bali dan Medan saya juga tidak tahu, yang jelas ada teman saya yang membantu memasarkan sampai akhirnya banyak yang mulai memesan kepada saya,"pungkasnya. Wilis sangat bersyukur, karena saat ini keripik singkong balado miliknya telah menjadi makanan khas Cipondoh bahkan diikutsertakan dalam lomba UP2K yang dinilai langsung dari Provinsi Banten. "Intinya saya sangat bersyukur kepada pemerintah Kota Tangerang yang selalu membantu untuk terus memperkenalkan produk ini kepada masyarakat ,"tutupnya (*)
Sumber: