Puluhan Meja Kursi Rusak, SDN 1 Bambu Apus Jebol Ditimpa Truk

Puluhan Meja Kursi Rusak, SDN 1 Bambu Apus Jebol Ditimpa Truk

PAMULANG-Ruang kelas dan pagar SDN 01 Bambu Apus, Pamulang jebol tertimpa truk bermuatan tanah, Minggu (13/1) sekitar pukul 23.00 WIB. Dum truk yang mengangkut tanah untuk proyek tol Serpong-Cinere dengan nomor polisi B 9788 KYM tersebut tergelincir dan hilang kendali. Kemudian menimpa pagar dan bangunan sekolah, yang lokasinya persis di bawah tanjakan menuju Komplek Perumahan Merida, Bambu Apus Pamulang tersebut. Kepala TU SDN 01 Bambu Apus Kosim Purwanto mengatakan, truk proyek tol tergelincir, dan terbelik balik menimpa ruang kelas."Truk membawa tanah dan terguling, tanahnya masuk ke ruang kelas plus gudang dan laboratorium komputer," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Senin (14/1). Kosim menambahkan, akibat kejadian tersebut siswa menggunakan ruang kelas cadangan. Menurutnya, hilir mudik truk proyek sering terjadi. Pagar sekolah kerap tersenggol badan truk. Namun, pihak kontraktor langsung memperbaikinya. "Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, saat jam sekolah truk pengangkut tanah diminimalisir melintas," tambahnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel Taryono mengatakan, informasi yang diperoleh truk tersebut terpeleset saat lewat jalan menurun di belakang sekolah tersebut. "Truk proyek jalan tol Cinere Serpong ini tergelincir dan menimpa gedung sekolah bagian belakang," ujarnya. Ia menambahkan, ada beberapa kerusakan yang dialami akibat kejadian tersebut. Yakni, satu gedung ruang belajar, laboratorium komputer dan gudang alat-alat. Di dalamnya terdapat 32 set meja kursi, satu set meja kursi guru, 7 papan tulis, meja komputer empat set beserta komputernya, alat-alat belajar. Juga alat musik angklung satu set, matras 3 buah serta kelengkapan UKS. Masih menurut Taryono, paska kejadian tersebut KBM tetap berjalan seperti biasa karena ada satu ruangan yang kosong yang dilengkapi kursi dan meja belajar untuk siswa. "Gedung yang tertimpa truk ini adalah kelas 6A dan proses KBM dilakukan kelas cadangan," tambahnya. Mantan Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Tangsel tersebut menjelaskan, sudah berkoordinasi dengan kontraktor jalan tol, PT Wika dan mereka bertanggung jawab. Dan mulai Senin (14/1) pagi dilakukan perbaikan gedung yang rusak tersebut. Mulai dari membersihkan tanah dan puing-puing bangunan yang hancur dan lainnya. "Kita belum bisa memperkirakan berapa kerugian dalam musibah ini. Kita sedang menghitung detailnya. Contoh satu set meja kursi siswa harganya Rp 1,2 juta x 32 set," jelasnya. Untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang, jalan yang ada di belakang sekolah yang ukurannya sempit, licin dan menanjak akan dilakukan pelebaran sekitar satu meter. "Ini hasil kesepakatan dari pihak proyek, RT/RW, lurah, dan pemilik tanah," tuturnya. Di tempat yang sama, Kepala Bidang Bangunan Non Perkantoran pada Dinas Bangunan dan Penataan Ruang (DBPR) Kota Tangsel Buana Mahardika mengatakan, kejadian tersebut merupakan musibah dan kecelakaaan kerja dari proyek pembangunan jalan tol. "Setelah kita koordinasi dengan kontraktor tol, target Senin (14/1) dilakukan pembersihan dan lokasi akan ditutup sementara sampai baterial bangunan yang diperlukan tiba," ujarnya. Buana menambahkan, PT Wika selaku kontraktor jalan tol tersebut akan tanggung jawab atas semua kerusakan. "Yang rusak itu bangunan, dinding, plafon, atap, serta isi dalam kelas dan laboratorium," jelasnya. (bud)

Sumber: