Bayi 5 Bulan Lahir Tanpa Mata dan Sumbing

Bayi 5 Bulan Lahir Tanpa Mata dan Sumbing

BALARAJA-Kisah sedih datang dari keluargta Nurjali dan Anita. Warga Kampung Lobang Rt 2/2, Desa Sukamurni, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang ini tak menyangka, jika buah hati mereka yang baru lahir lima bulan menderita cacat fisik. Bayi perempuan bernama Nur Jelita Velly ini, terlahir dengan kondisi mata tertutup kulit wajah dan tak memiliki hidung. Tak hanya sampai di situ, kesediahan yang dirasakan oleh pasangan suami isteri ini juga ditambah dengan tertutupnya alat kelamin anak mereka. Dengan berbabagi cara,  Nurjali bersama sang istri membawa anak mereka berobat kesejumlah klinik dan Puskesmas. Sayangnya penyakit yang diderita puteri semata wayang ini, termasuk penyakti serius, dimana tindakan medis yang harus dilakukan adalah dengan cara operasi wajah. Menurut Nurjali, dirinya bersama sang isteri hanya bisa pasrah melihat kondisi anaknya. Pasalnya, untuk mengobati kecacatan anaknya memerlukan biaya besar. "Saya gak punya biaya,  saya pengangguran," ujarnya. Kondisi kesehatan bayi mungil itu juga tak menentu. Suhu tubuhnya kadang panas dan kadang stabil. Selama ini, untuk mengobati ketidakstabilan  kesehatan anaknya, ia hanya membawa anaknya ke Puskesmas. Pihak Puskesmas  hanya memberikan obat untuk mengobati demam Nur Jelita. Sedangkan untuk operasi, pihak Puskesmas menyarankan untuk dibawa ke rumah sakit besar. Menurut Nurjali, dirinya sendiri mengaku tak dapat menggunakan BPJS Kesehatan lantaran BPJS kesehatan yang ia miliki bukan untuk orang miskin melainkan berbayar, Nurjali mengaku sudah hampir satu tahun tak membayar iuran BPJS kesehatan miliknya.  Menurut Nurjali, dia pernah membawa bayinya ke RSUD Balaraja untuk mengecek kondisi Nur Jelita, namun hasilnya pun sama saja. Pihak RSUD Balaraja membawa ke rumah sakit yang lebih memiliki alat fasliitis kesehatan yang lengkap. Anita, isteri Nurjali mengatakan, mereka kesuliutan mendapapatkan akses kesehatan dari faslitas pelayanan pemerintahan Kabupaten Tangerang. Ini karena domisli kelahiran anaknya. Diketahui,  Nur Jelita lahir di Kampung Lumbut, Desa Kedaung Barat, Kecamatan  Warunggunung, Kabupaten Lebak. Saat ini, rasa simpati mulai tiba dari banyak masyarakat di Balaraja yang membantu biaya operasi Nur Jelita. Melalui penggalangan dana dan donasi dari masyarakat setempat dan juga sejumlah relawan, Nur Jelita  dapat dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Biaya yang berhasil diperoleh dari sumbangan itu  berjumlah Rp 50 juta. Uang tersebut diharapkan dapat membayar seluruh biaya perawatan. Saat ini, sudah dua kali Nur Jelita dirawat di RSCM. Saat ini penanganan medis telah sampai kepada penanganan mulut sumbing anak mereka, dimana bibir sumbing sudah dioperasi skala kecil. Menurut Nurjali, pihaknya tak pernah sekalipun mendapat bantuan dari pemerintah Kabupaten Tangerang, meski masyarakat setempat telah banyak yang mengetahui kondisi cacat anak mereka. "Belum pernah. Camat dan Lurah belum pernah menjenguk ke rumah kami. Kalau masyarakat semuanya sudah tahu," tuturnya. (mg-14)

Sumber: