Pengacara Vanessa Angel Mundur

Pengacara Vanessa Angel Mundur

Muhammad Zakir Rasyidin menyatakan tak menjadi kuasa hukum Vanessa Angel. "Sehubungan dengan banyaknya tanda tanya yang muncul dalam permasalahan hukum klien kami, Vanessa Angel, dan tanda tanya tersebut bertentangan dengan nurani saya sebagai kuasa hukum, mulai malam ini (kemarin) saya memutuskan mundur sebagai kuasa hukum Vanessa Angel," kata Zakir kepada wartawan, Selasa (8/1), seeprti dikutip detik.com. Alasan Zaki mundur, karena Vanessa dinilai tidak jujur. "Tidak terbuka dan jujur atas peristiwa yang terjadi. Saya bersama tim pengacara mundur," sebutnya. Sebagai pengacara, Zakir berharap kliennya membuka semua fakta. Jangan ada yang ditutup-tutupi. "Saya ingin fakta dibuka, jangan ditutupi," ucap Zakir. "Semestinya kita membantu polisi membuka fakta, agar jaringan prostitusi ini bisa dibuka, bukan membenturkan lawyer dengan polisi hanya karena ingin ada pembenaran, bukan kebenaran. Dan insiden ini tentu bertentangan dengan nurani," tambah Zakir. Keputusa Zakir mundur ini mengejutkan. Beberapa jam sebelumnya ia menggelar konferensi pers mewakili Vanessa untuk membantah tudingan polisi. Muhammad Zakir Rasyidin akhirnya angkat bicara. Saat dikonfirmasi, mengklarifikasi pemberitaan terkait kliennya yang menyebutkan bahwa Vanessa digerebek saat berhuhungan badan dengan seorang pengusaha di sebuah kamar hotel di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu siang (5/1). Zakir menjelaskan bahwa persoalan ini masuk di ranah hukum. Menurutnya ada dua kepentingan yang harus dikedepankan dan harus dijalani yakni kepentingan penegakan hukum yang sudah dilakukan pihak kepolisian dalam hal ini Polda Jawa Timur. Sehingga, apa yang disampaikan kepolisian bahwa Vanessa digerebek bersama pria saat berhubungan intim, pihak Vanessa enggan membantah itu. Kendati demikian sebagai kuasa hukum, Zakir ingin meluruskan pemberitaan yang menurut kliennya itu tidak sesuai dengan faktanya. "Jadi kita meluruskan kalau misal pihak kepolisian mengatakan pada saat penggerebekan di dalam hotel itu dia bersama seorang laki-laki dan tidak dalam kondisi berbusana faktanya apa? yang disampaikan klien kami dia tidak seperti itu," kata Zakir saat dihubungi Fajar Indonesia Network Selasa (8/1). Menurut Zakir, ia tidak punya kapasitas untuk melawan informasi yang disampaikan oleh penyidik mengingat tugas kepolisian adalah harus menyampaikan informasi disertai bukti-bukti yang dimilik. "Makanya saya bantah gitu. Dengan tujuan apa meluruskan pemberitaan karena saya tidak punya kapasitas untuk kemudian ibaratkan melawan informasi yang disampaikan oleh penyidik atau kepolisian karena tugas mereka harus menyampaikan itu dengan bukti-bukti yang mereka miliki," jelasnya. Dikatakan Zakir bahwa sah-sah saja jika dirinya membantah pernyataan itu. Sepanjang ada bukti yang bisa dipertanggungjawabkan penyidik maka kuasa hukum akan menghormati proses hukum yang berjalan. Namun jika tidak ada bukti yang memberatkan maka aparat hukum wajib memulihkan nama Vanessa. "Dari pihak kami membantah itu wajar saja, pengacara tugasnya membantah. Tugasnya meluruskan sepanjang ada bukti silahkan kita dukung proses itu. Tapi kalau tidak ada bukti tugas kita memulihkan nama baiknya," kata Zakir. Ia menegaskan bahwa pernyataan polisi yang mengatakan bahwa Vanesaa kedapatan saat sedang berhubungan badan dengan seorang pria bernama Rian yang dikabarkan seorang pengusaha tambang asal Surabaya, faktanya tidak demikian. Zakir berani mengatakan bahwa Vanessa tidak pernah bertemu dengan pria di hotel itu. "Begini mungkin kita kemudian bisa mengatakan prostitusi kalau kemudian tidak ada laki-lakinya kan begitu. Kalau misalkan ada laki-laki inisialnya R dia seorang pengusaha tambang faktanya klien kami dia tidak pernah bertemu dengan laki-laki di hotel itu," ujar Zakir. Makanya, lanjut Zakir untuk membuktikan bahwa apa yang disampaikan kepolisian itu benar, maka harus memunculkan bukti-bukti video dan foto saat peristiwa itu. "Kalau misalnya digerebek bersama laki-laki itu munculkan siapa laki-lakinya, kemudian kalau digrebek dalam kondisi sedang bersetubuh munculkan foto atau videonya meskipun diblur. Minimal kita ada pembuktian soal itu karena hari ini saya dipaksa untuk mengakui ada itu kalau klien kita mengatakan tidak ada itu bagaimana kita mengatakan kalau itu ada," beber Zakir. Sebagai kuasa hukum, ia tetap mengedepankan untuk mengamankan posisi kliennya, Vanessa Angel, ia percaya penuh dengan apa yang diungkapkan Vanessa. Vanessa mengakui ada feeling bahwa dirinya dijebak. Ia tidak tahu pasti apakah ia berada di tempat yang salah atau di saat yang tidak tepat sehingga ikut terjaring oleh Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim. Zakir kembali menegaskan bahwa saat ditangkap dalam kamar hotel Vanessa tidak bersama seorang pria. Sampai hari ini, bahka foto pria yang dimaksud belum dipublikasikan pihak kepolisian Polda Jatim. "Cuman saya tidak tahu apakah dia berada di tempat yang salah atau berada di waktu yang tidak tepat sampai dia diamankan waktu itu. Tapi kalau diamankan bersama laki-laki sudah tegas kita bantah tidak ada laki-laki. Bagaimana mungkin dia bersetubuh dan terlibat jaringan prostitusi kalau misalnya laki-lakinya aja tidak jelas siapa laki-lakinya," jelas Zakir. Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menerangkan, untuk menjawab hal itu, polisi meminta masyarakat untuk menunggu fakta yang akan berbicara. "Setiap kuasa hukum pasti membela kliennya. Apapun juga. Kita tidak berpolemik di sini, tapi fakta yang membuktikan," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera saat dikonfirmasi detikcom di Mapolda Jatim, Selasa (8/1/2019). Barung melanjutkan, seandainya memang benar Vanessa Angel dijebak, lantas mengapa yang bersangkutan digerebek di hotel? Terlebih ada juga fakta yang menyebut Vanessa digerebek saat melakukan hubungan badan. "Kalau dia dijebak, kenapa berada di hotel?" lanjut Barung. Penjelasan senada juga disampaikan Barung terkait Vanessa Angel yang mengaku kedatangannya ke Surabaya untuk menjadi MC, bukan memenuhi panggilan dari pelanggannya. "Masak nge-MC di kamar hotel?" tanya Barung lagi. Barung menambahkan, terlepas dari bantahan pengacara Vanessa Angel tentang keterlibatan Vanessa dalam prostitusi online, polisi bukannya sengaja membuka aib seseorang, namun memang murni ingin mengungkap kasus prostitusi. "Yang jelas bukan sengaja membuka aib seseorang. Kebetulan saja prostitusi itu adalah artis," pungkasnya. (din/fin)

Sumber: