Harga Sembako Turun, Tapi Sepi Pembeli

Harga Sembako Turun, Tapi Sepi Pembeli

SERPONG-Akhir tahun lalu sejumlah harga kebutuhan pokok sempat melambung. Memasuki pekan kedua 2019, harga-harga itu mulai stabil. Sayangnya, turunnya harga itu tak mmebuat gairah pasar meningkat. Sebaliknya, jumlah pembeli sepi. Harga kebutuhan yang turun terjadi seperti harga daging, sayuran, ikan dan bumbu-bumbu dapur. Data ini diperoleh Tangerang Ekspres dari pasar Serpong. Kendati demikian, mulai menurunnya bahan-bahan pokok membuat tidak diimbangi tingginya pembeli. Lesunya para pembeli membuat perekonomian di pasar itu kurang menggeliat. Seperti yang dirasakan salah satu pedagang sayuran, Soniy. Ia mengatakan, banyak pedagang mengeluh karena tidak tercapainya target sebab transaksi jual beli yang rendah. “Biasanya saya dalam sehari dapat mengumpulkan uang sampai Rp5 juta tapi, sudah empat hari saya hanya bisa mendapatkan Rp3 juta saja," ujarnya. Soniy menambahkan, sepinya pembeli terkadang membuat ayah dari dua anak itu harus memutar otak mencari sampingan seperti berjualan di rumah agar kebutuhan tetap tercukupi. “Kadang kalau dalam sehari tidak sampai target saya buka lapak di rumah atau pasar malam agar kebutuhan keluarga saya tetap tercukupi," tambahnya, Minggu (6/1). Lain Soniy lain pula yang dirasakan Heri, penjual daging itu mengatakan, rendahnya permintaan daging oleh konsumen membuat ia harus tarik ulur harga dengan pembeli. “Kadang kalau saya tidak pintar-pintar mengatur strategi saya akan pulang dengan tangan kosong," ujarnya. Heri menambahkan, akibat mejual daging dengan harga rendah membuat ia harus mendapatkan untung lebih sedikit dari target yang sudah di perhitungkan. “Kadang saya jual dengan harga yang sedikit rendah, agar pulang tetap membawa uang, tambahnya. Rendahnya jual beli yang dirasakan pedagang membuat pedagang hanya bisa pasrah dan berharap agar pasar kembali normal dan transaksi jual beli dapat ditingkatkan. Menurunnya pendapatan yang dirasakan pedagang membuat banyaknya pedagang yang enggan berbelanja banyak karena jika tidak habis terjual maka akan busuk dan berkurang kualitasnya.(mg-4)

Sumber: