BRT Tunggu Lelang, Warga Sesalkan Tak Beroperasi

BRT Tunggu Lelang, Warga Sesalkan Tak Beroperasi

TANGERANG – Warga dikejutkan dengan hilangnya Bus Rapid Transit (BRT) di jalanan. Tanpa ada pemberitahuan dari awal bahwa pemkot Tangerang menghentikan bus tersebut per 1 Januari. Banyak warga yang kecewa. Lantaran sudah banyak yang datang ke halte untuk menggunakan bus Tayo. Setibanya di halte, para calon penumpang menemukan kertas bertuliskan 'untuk sementara waktu BRT tidak beroperasi karena sedang dilakukan pemeliharaan dan perbaikan armada'. “Wah sayang banget. Kok tidak beroperasi, padahal kami biasa naik BRT ke terminal Poris,” kata Jumadi dengan nada kesal. Akhirnya ia menggunakan ojek online untuk bisa segera sampai ke terminal. Ia meminta pemerintah kota segera mengoperasikan kembali BRT. Mengingat bus tersebut sangat membantu perjalanannya ke tempat kerja.  “Jangan lama-lama, karena minggu depan anak sekolah sudah masuk. Bisa repot nanti kalau tidak ada BRT,” ujarnya. Diketahui,  Pemkot Tangerang menyetop beroperasinya BRT. Lantaran sedang dilakukan proses lelang operator. Selain sedang dalam proses lelang, BRT juga sedang dalam proses pembahasan untuk penambahan armada dan juga koridor yang nantinya akan ditambahkan setelah proses lelang pengadaan yang diikuti 10 perusahaan yang saat ini sedang bersaing untuk bisa menang tender dalam mengelola BRT. Menurut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang Saeful Rohman, berhentinya BRT bukan disengaja. Melainkan adanya proses lelang pengadaan operator. Selain itu juga, pemberhentian operasi BRT hanya sementara setelah proses lelang maka akan kembali beroperasi. "BRT saat ini kami berhentikan sementara untuk proses lelangan pengadaan, memang sejak tanggal 1 Januari telah kita berhentikan tetapi hanya sementara. Insya Allah jika sudah selesai akan beroperasi kembali,"ujarnya. Lanjut Saeful, Dishub juga akan menambah armada untuk BRT. Karena nantinya akan ada penambahan koridor yakni koridor 3 dan koridor 4 untuk kebutuhan masyarakat yang wilayahnya belum terjamah oleh BRT. "Kita kedepan akan melakukan penambahan armada, saat ini armada yang kita miliki sebanyak 20 unit. Jadi ketika ada penambahan koridor otomatis juga akan tambah armada satu koridor akan tambah 10 armada,” ungkapnya. Saeful menambahkan, BRT nantinya juga akan bisa sampai Bandara Soetta. Karena kedepannya untuk transportasi ke bandara Soetta menggunakan BRT dan itu untuk mempermudah masyarakat agar bisa sampai ke bandara. "Untuk tujuan bandara kita akan siapkan jalurnya, mulai dari terminal Poris Plawad-Bandara Soetta dan juga beberapa titik lainya dan jalur yang menuju Bandara Soetta,"paparnya. Selain itu juga, Saeful berencana akan melakukan sistem elektronik. Dimana masyarakat akan menggunakan kartu untuk menaiki BRT. Saat ini program tersebut sedang dikaji untuk bisa menerapkan tiket elektronik pada BRT. "Kita juga sedang mengkaji masalah kartu elektronik untuk BRT. Seperti halnya Transjakarta, penumpang bisa membayar BRT dengan hanya menempelkan kartu di loket atau halte yang nantinya disiapkan oleh kami. Hal tersebut untuk mempermudah warga untuk melakukan pembayaran,"pungkasnya. Saeful berharap agar masyarakat bisa bersabar menggunakan kembali BRT untuk transportasi. Pihaknya berjanji akan secepatnya mengoperasikan kembali BRT untuk kebutuhan transportasi massal di Kota Tangerang. "Saya harap masyarakat bisa bersabar, ini tidak akan lama. Semoga tanggal 8 mendatang bisa operasi kembali," tutupnya. (mg-9)

Sumber: