SDN II Sepatan Minta Tambahan Buku untuk Perpustakaan Sekolah
                                    MEMBACA: Siswa SDN II Sepatan, saat membaca buku saat ada mobil perpustakaan keliling milik kabupaten Tangerang ke sekolah di saat jam istirahat.(Randy/Tangerang Ekspres)--
TANGERANG — Program literasi di sekolah harus terus berjalan. Namun banyak sekolah masih butuh tambahan buku untuk bisa menunjang program literasi di sekolah. Ini karena buku yang ada sudah usang dan juga tidak update serta masih menggunakan buku lama.
Seperti SDN II Sepatan yang membutuhkan buku baru untuk menunjang perpustakaan sekolah. Bahkan buku yang ada sudah rusak dan harus dilakukan penambahan agar siswa bisa menggunakan buku di perpustakaan sekolah untuk kegiatan literasi.
Kepala Sekolah SDN II Sepatan Mohamad Asmar mengatakan, kebutuhan buku untuk program literasi sangat dibutuhkan. Hal ini untuk menunjang siswa membaca buku di perpustakaan. Selain itu, buku yang ada juga sudah tidak layak dan harus ada penambahan.
”Buku yang ada sudah tidak layak dan harus dilakukan penambahan. Soalnya, jika menggunakan buku yang lama sudah tidak layak. Kita ingin program literasi terus berjalan,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Sabtu (20/9).
Mohamad menambahkan, untuk sarana prasarana perpustakaan lainnya juga sedang dilakukan pengajuan. Ini agar siswa dengan nyaman bisa melakukan kegiatan literasi dan juga belajar di perpustakaan. Hal tersebut, agar siswa betah dengan suasana perpustakaan yang nyaman dan banyak fasilitas. Mohamad mencontohkan seperti yang ada di Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Tangerang yang memiliki sarana dan prasarana lengkap sehingga membuat siswa jadi nyaman.
”Memang untuk program literasi ini harus bertahap. Apalagi tidak semua siswa suka dengan baca. Dengan program ini, bisa menjadi strategi kita agar siswa kembali memiliki hobi membaca,” paparnya.
Ia menjelaskan, dengan adanya program literasi juga bisa membuat siswa berubah dengan tidak kecanduan handphone dalam segala kegiatan mereka. Pasalnya, handphone untuk anak SD belum terlalu penting dan harus dibiasakan membaca.
”Kita melihat handphone menjadi konsumsi siswa. Maka itu harus dilakukan pergeseran dari yang biasa suka dengan handphone ke membaca. Tetapi memang ada proses yang harus dilakukan,”tutupnya.(ran)
Sumber:
                        
                                
                                
                                
                                
                                