BJB OKTOBER 2025

SDN II Sepatan Minta Tambahan Buku untuk Perpustakaan Sekolah

SDN II Sepatan Minta Tambahan Buku untuk Perpustakaan Sekolah

MEMBACA: Siswa SDN II Sepatan, saat membaca buku saat ada mobil perpustakaan keliling milik kabupaten Tangerang ke sekolah di saat jam istirahat.(Randy/Tangerang Ekspres)--

TANGERANG — Program li­terasi di sekolah harus terus berjalan. Namun banyak seko­lah masih butuh tambahan buku untuk bisa menunjang program literasi di sekolah. Ini karena buku yang ada sudah usang dan juga tidak update serta masih menggunakan buku lama.

Seperti SDN II Sepatan yang membutuhkan buku baru untuk menunjang perpustakaan seko­lah. Bahkan buku yang ada su­dah rusak dan harus dilaku­kan penambahan agar siswa bisa menggunakan buku di perpustakaan sekolah untuk kegiatan literasi.

Kepala Sekolah SDN II Se­patan Mohamad Asmar me­ngata­kan, kebutuhan buku un­tuk program literasi sangat dibutuhkan. Hal ini untuk me­nun­jang siswa membaca buku di perpustakaan. Selain itu, buku yang ada juga sudah tidak layak dan harus ada penam­bahan.

”Buku yang ada sudah tidak layak dan harus dilakukan pe­nambahan. Soalnya, jika meng­gu­nakan buku yang lama sudah tidak layak. Kita ingin program literasi terus berjalan,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Sabtu (20/9).

Mohamad menambahkan, untuk sarana prasarana perpus­takaan lainnya juga sedang dilakukan pengajuan. Ini agar siswa dengan nyaman bisa me­lakukan kegiatan literasi dan juga belajar di perpus­ta­kaan. Hal tersebut, agar siswa betah dengan suasana perpus­takaan yang nyaman dan ba­nyak fasilitas. Mohamad men­contohkan seperti yang ada di Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Tangerang yang memiliki sarana dan prasarana lengkap sehingga membuat siswa jadi nyaman.

”Memang untuk program lit­e­rasi ini harus bertahap. Apa­lagi tidak semua siswa suka dengan baca. Dengan program ini, bisa menjadi strategi kita agar siswa kembali memiliki hobi membaca,” paparnya.

Ia menjelaskan, dengan ada­nya program literasi juga bisa membuat siswa berubah de­ngan tidak kecanduan hand­phone dalam segala kegiatan mereka. Pasalnya, handphone untuk anak SD belum terlalu penting dan harus dibiasakan membaca.

”Kita melihat handphone menjadi konsumsi siswa. Maka itu harus dilakukan pergeseran dari yang biasa suka dengan handphone ke membaca. Tetapi memang ada proses yang harus dilakukan,”tutupnya.(ran)

Sumber: