Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca Hingga Fashion Premium
Di salah satu sudut kampung Dipotrunan, Tipes, Serengan, Surakarta, geliat mesin jahit dan tangan-tangan perempuan sibuk menata kain batik, memotong lurik, hingga menjahit pola yang sudah digambar.-BRI For Tangerang Ekspres-
“Awalnya dari membuat daster berbahan kain perca, kain sisa yang dijadikan daster atau
baju rumahan ibu-ibu. Lama-lama usaha berkembang, hingga merambah ke bidang
kerajinan dan fashion. Kami memproduksi produk-produk premium seperti batik, lurik, dan
tenun yang dipadupadankan menjadi produk fashion,” ujarnya.
Seiring waktu, Madu mulai mengkombinasikan batik, lurik, dan tenun menjadi produk
fashion yang lebih eksklusif. Dari bahan-bahan sederhana, lahirlah produk premium yang
memiliki ciri khas dan nilai jual tinggi, berbeda dari busana rumahan biasa.
Nama “Malessa” bukan sekadar label dagang. Ia merupakan gabungan nama Madu dan
anaknya, Alesa, sehingga merepresentasikan perjalanan pribadi dan usaha keluarga. Semua
legalitas usaha juga sudah lengkap, mulai HAKI, NIB, hingga TKDN.
Produk Malessa terbagi menjadi dua lini utama. Pertama, produk massal seperti daster dan
busana rumahan yang dipasarkan di toko oleh-oleh besar. Kedua, produk premium hasil
Sumber:

