Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca Hingga Fashion Premium
Di salah satu sudut kampung Dipotrunan, Tipes, Serengan, Surakarta, geliat mesin jahit dan tangan-tangan perempuan sibuk menata kain batik, memotong lurik, hingga menjahit pola yang sudah digambar.-BRI For Tangerang Ekspres-
padu padan batik, lurik, dan tenun yang dirancang secara eksklusif.
Proses produksi Malessa menerapkan standar quality control yang ketat. Setiap desain
dibuat sketsanya terlebih dahulu agar unik, dan semua sisa kain dimanfaatkan untuk
membuat tas, topi, bantal, dompet, hingga gantungan kunci. Prinsip zero waste dijalankan
dengan konsisten.
Keunikan ini membuat produk Malessa banyak dilirik. Dari MC Piala Dunia U-17 hingga
pejabat publik, beberapa tokoh pernah mengenakan busana hasil karya Malessa.
Kepercayaan pasar ini menegaskan kualitas dan kreativitas usaha rumahan ini.
Rumah produksi Malessa kini tidak hanya milik Madu, tetapi juga milik para pengrajin di
sekitarnya. Ada 8 (delapan) orang yang terlibat, enam perempuan dan dua laki-laki, mulai
dari penjahit hingga kurir. Dua pekerja bahkan sudah didaftarkan ke BPJS Ketenagakerjaan.
Produksi meningkat hingga 40% dibanding awal usaha. Mesin jahit dan mesin potong baru
yang didapat melalui pinjaman KUR BRI membuat proses kerja lebih efisien. Kapasitas
produksi yang meningkat ini membuka peluang distribusi yang lebih luas.
Sumber:

