BJB NOVEMBER 2025

Saat Wali Kota Budi Tinjau Banjir, Temukan Penyempitan Saluran Akibat Empang

Saat Wali Kota Budi Tinjau Banjir, Temukan Penyempitan Saluran Akibat Empang

Wali Kota Serang, Budi Rustandi, meninjau langsung lokasi banjir di Kampung Pamarican, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Kamis (18/12). (ALDI ALPIAN INDRA/TANGERANG EKSPRES)--

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang tercatat telah terjadi bencana banjir di beberapa titik di kota serang.

Banjir dilaporkan terjadi di Kecamatan Kasemen, Cipocok Jaya, dan Walantaka. Di Keca­matan Kasemen, genangan air melanda Lingkungan Rujak Beling dan Kendal di Kelurah­an Margaluyu, serta Ling­kungan Tanggul Jaya di Kelu­rahan Banten. Ketinggian air bervariasi antara 15 hingga 40 sentimeter dan masih menggenangi wilayah tersebut hingga siang hari. Dampaknya, ratusan warga terdampak dan sebagian terpaksa mengungsi.

Di Kecamatan Cipocok Jaya, banjir merendam kawasan Komplek Untirta Permai, Kelurahan Banjar Agung, serta Komplek Grand Sutra di Ke­lurahan Panancangan. Di lokasi ini, ketinggian air ter­catat mencapai 80 sentimeter dan mengakibatkan ribuan jiwa terdampak. Kondisi seru­pa juga terjadi di Kecamatan Walantaka, tepatnya di Kom­plek Grand Sutera Blok D1 hingga D8, Kelurahan Teritih, dengan genangan air setinggi 30 hingga 70 sentimeter.

Selain banjir, BPBD Kota Serang juga mencatat kejadian cuaca ekstrem berupa rumah roboh di beberapa wilayah. Rumah warga dilaporkan roboh di Kecamatan Taktakan, Kecamatan Serang, dan Keca­matan Kasemen. Seluruh kejadian tersebut masih dalam tahap pendataan lebih lanjut. Sementara itu, satu kejadian tanah longsor dilaporkan terjadi di Lingkungan Cikoak, Kelurahan Cilowong, Keca­matan Taktakan.

Secara keseluruhan, total warga terdampak bencana mencapai 937 kepala keluarga atau 3.516 jiwa, dengan jumlah rumah terendam sebanyak 806 unit. Pengungsi tercatat sebanyak 15 jiwa, dan hingga laporan ini disusun belum ada laporan kerusakan fasilitas sosial maupun fasilitas umum. BPBD juga mencatat enam kejadian banjir, empat kejadi­an cuaca ekstrem berupa rumah roboh, serta satu kejadian tanah longsor.

Plt Kepala BPBD Kota Serang, Diat Hermawan, mengatakan pihaknya telah melakukan sejumlah langkah antisipatif dan respons cepat dalam menghadapi banjir dan cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kota Serang, khususnya di Kecamatan Kasemen.

“BPBD Kota Serang terus melakukan pemantauan cuaca secara intensif melalui BMKG, sekaligus memantau informasi kebencanaan yang masuk melalui media sosial dan Call Center BPBD,” kata Diat Hermawan.

Ia menjelaskan, BPBD juga secara aktif melakukan moni­toring terhadap wilayah-wilayah yang dinilai rawan bencana, termasuk daerah langganan banjir dan lokasi yang berpotensi terdampak cuaca ekstrem.

“Personel dan peralatan telah kami turunkan ke lapa­ngan untuk melakukan assess­ment banjir dan cuaca eks­trem, termasuk penanganan rumah roboh akibat hujan deras dan angin kencang. Selain itu, kami juga melaku­kan pendataan wilayah dan warga yang terdampak,” ujarnya.

Lebih lanjut, BPBD Kota Serang mengimbau masya­rakat agar terus meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti perkembangan informasi resmi terkait kondisi cuaca dan kebencanaan.

“Kami mengimbau masyara­kat untuk selalu mengikuti informasi resmi dan me­ningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan cuaca. Warga yang tinggal di daerah rawan bencana agar lebih berhati-hati, dan bagi peng­guna jalan di wilayah rawan longsor maupun pohon tum­bang agar tetap waspada,” pungkasnya. (ald)

Sumber: