BJB NOVEMBER 2025

Tinggi Muka Air Bendungan Sindangheula Naik

Tinggi Muka Air Bendungan Sindangheula Naik

Kondisi terkini Bendungan Sindangheula masih normal meskipun tinggi air naik, Kamis (18/12). (BBWSC3 UNTUK TANGERANG EKSPRES)--

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Bendungan Sin­dang­heula di Kecamatan Pa­buar­an, Kabupaten Serang me­ngalami kenaikan pada tinggi muka air sekitar 20 sentimeter, namun statusnya masih terbilang normal.

Balai Besar Wilayah Sungai Ci­ujung Cidurian dan Cidanau (BBWSC3) melakukan peman­tauan intensif, terhadap Tinggi Muka Air (TMA) tampungan pada Bendungan Sindangheula.

Kepala BBWSC3 Dedi Yudha Lesmana mengatakan, intensitas hujan yang tinggi sejak Rabu 17 Desember sampai Kamis 18 De­sember 2025 mengakibatkan kenaikan terhadap muka air pada Bendungan Sindangheula.

Berdasarkan hasil pemantauan terkini, Kamis 18 Desember 2025, sekitar pukul 12.10 WIB, tinggi mukaair Bendungan Sindang­heula tercatat, pada elevasi lebih 106,840 mdpl, atau sekitar 20 sentimeter di ataselevasi puncak pelimpah atau lebih 106,613 mdpl.

"Kondisi tersebut menyebabkan air melimpas melalui mercu spill­way, namun tidak melimpas pada tubuh bendungan. Sehingga, te­tap dalam batas normal pola operasi bendungan yang artinya status Bendungan Sindangheula masih normal," katanya melalui ke­terangan tertulis, Kamis (18/12). 

Dedi mengatakan, limpasan yang terjadi merupakan bagian dari mekanisme pengamanan ben­dungan dalammenghadapi curah hujan, dan seluruh aliran air dapat dialirkan secara terkendali.

Dari kapasitas tampungan se­be­sar 9.987.023,88 meter persegi, saat ini total tampungan terisi se­be­sar 10.250.002,57 meter per­se­gi, dan status dari Bendungan Sin­­dangheula saat ini limpas atau normal.

"Seluruh instrumen pe­man­tauan berfungsi dengan baik, dan pengelolaan bendungan di­lak­­sanakan sesuai standar ope­ra­sional prosedur atau SOP. Kami terus memastikan, melalui Unit Pengelola Bendungan Sin­dang­heula melaku­kan peman­tauan intensif dan pola operasi yang sesuai," ujarnya.

Sebagai langkah antisipatif, kata Dedi, pihaknya terus me­ning­katkan kesiapsiagaan me­lakukan pemantauan intensif terhadap kondisi cuaca, debit inflow dan outflow, serta ber­koordinasi dengan instansi terkait yaitu, BPBD, Dinas PUPR, Basar­nas, dan lainnya untuk antisipasi terhadap potensi banjir.

Ia mengimbau, seluruh ma­syarakat untuk tidak panik namun tetap siaga, dengan terus meng­ikuti informasi dari sumber resmi, dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum ter­verifikasi.

"Kami terus berupaya mening­katkan kesiapsiagaan, terus me­mantau perkembangan Ben­dungan Sindangheula, dan ber­­­­­koordinasi dengan pihak ter­­­­kait dalam antisi­pasi potensi banjir. Sehingga, ma­syarakat jangan panik namun tetap siaga, pantau terus informasi resmi dari kami," ucapnya. (agm)

Sumber: