BJB NOVEMBER 2025

Pemda Siap Siaga Hadapi Bencana

Pemda Siap Siaga Hadapi Bencana

MENINJAU: Gubernur Banten Andra Soni meninjau peralatan kesiapsiagaan di BPBD Banten, belum lama ini.(Syirojul Umam/Tangerang Ekspres)--

Taufik memaparkan, untuk banjir ada empat kecamatan yang berisiko tinggi yakni, Pasarkemis, Jayanti, Kelapa Dua dan Tigaraksa. 

Untuk debit aliran sungai besar di Kabupaten Tangerang, Taufik sudah menyiapkan sarana prasarana dan sistem peringatan dini (early system warning). Peralatan di pasang untuk memantau debit air dan peringatan ketika terjadi kenaikan aliran sungai.”Itu di Sungai Cimanceuri, Cidurian dan Cirarab. Kita pasang alat peringatan dini aliran sungai. Sistem logistik juga masih baik, beras ada 500 kilogram, selimut 300 pics hingga matras ada 100 pics,” katanya.

Sementara itu, Pemkot Tangerang  berkomitmen mengoptimalkan kesiapsiagaan bencana. Terlebih, di puncak musim penghujan pada akhir tahun ini. Pemkot Tangerang juga menetapkan Status Siaga Bencana Hidrometeorologi sampai Maret 2026 mendatang.

Wali Kota Tangerang Sachrudin menyampaikan, pihaknya memastikan kesiapan mengantisipasi bencana hidrometeorologi khususnya banjir dengan melibatkan lintas sektoral.

“Saat ini Pemkot Tangerang  mulai memprioritaskan penyiapan mitigasi di sejumlah kawasan rawan banjir seperti Sungai Cisadane, Kali Angke, Kali Sabi dan lainnya,” kata Sachrudin, usai Apel Siaga Bencana dan Simulasi Evakuasi Bencana Hidrometeorologi di Situ Cipondoh, Rabu (10/12).

Sementara itu, Kepala BPBD Kota Tangerang Mahdiar mengatakan, Pemkot Tangerang akan melibatkan ribuan personel mulai dari unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD), TNI, Polri, PMI, sampai relawan kebencanaan lainnya.

Tidak hanya itu, Pemkot Tangerang mulai melakukan pemeriksaan alat berat dan peralatan penunjang tanggap darurat kebencanaan lainnya untuk memastikan secara keseluruhan dapat beroperasi sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) evakuasi kebencanaan yang berlaku.

Mahdiar juga mengajak warga Kota Tangerang melalui pengurus RT RW melakukan pencegahan terjadinya banjir di lingkungannya masing-masing,-masing dengan melakukan kerja bakti bersih-bersih lingkungan, terutama saluran air agar tidak terjadi sumbatan. Pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana yang dapat terjadi kapan saja.

Dikatakan Mahdiar, pihaknya juga  melakukan kegiatan simulasi penyelamatan dan evakuasi banjir, mengingat banjir masih menjadi ancaman terbesar di Kota Tangerang.

Terpisah, Sekretaris BPBD Kota Tangsel Essa Nugraha mengatakan, khusus untuk menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di tahun 2025, terutama pada dasarian ketiga bulan Desember ini, BPBD telah mulai melakukan aktivasi posko siaga bencana. Saat ini terdapat tiga posko yang aktif. Yakni, posko utama berada di Kantor BPBD Kota Tangsel, kedua berada di Pondok Aren yang fisiknya sudah terbangun lengkap. Ketiga berada di Pamulang. 

Terkait edukasi kebencanaan, program tersebut diarahkan terutama kepada kelompok usia dini hingga remaja. Targetnya meliputi peserta didik mulai dari PAUD, SD, SMP, hingga SMA. 

Ada juga simulasi banjir, yang bisa langsung dipraktikkan mengingat lokasi kantor BPBD Tangsem berada tidak jauh dari Kalu Jeletreng, sehingga medianya sangat mendukung. 

BPBD juga melakukan  sosialisasi kepada unsur wilayah, baik di tingkat kelurahan maupun kecamatan. Materi yang disampaikan meliputi informasi mengenai potensi bencana yang ada di Kota Tangsel, serta peraturan-peraturan pemerintah, termasuk peraturan Wali Kota tentang penanggulangan bencana. 

Esse menjelaskan, ada beberapa alasan mendasar pembentukan komunitas selawan siaga bencana. Seeprti, karena keterbatasan Sumber Daya Manusia BPBD

Komunitas tersebut beranggotakan warga yang tinggal langsung di wilayah rawan bencana, sehingga ketika terjadi kejadian darurat, mereka dapat memberikan laporan awal, melakukan pertolongan pertama, membantu evakuasi m dan berkoordinasi langsung dengan BPBD.

Sumber: