Asik Bercinta Digerebek Polisi

Senin 17-12-2018,06:03 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

CISOKA – Satu pasangan mesum berinisial SRM (28) dan ASH (22), diciduk saat sedang asik berhubungan badan di warung remang-remang (Warmang), di Kampung Cibayana, RT 12/03, Desa Cikasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Sabtu (16/12). Selain berhasil mendapati satu pasangan mesum di dalam kamar yang disediakan MR (45), pemilik warung, anggota juga berhasil menyita empat botol berisi minuman keras (Miras) merk intisari. AKP Uka Subakti, Kapolsek Cisoka, melalui keterangan tertulis kepada Tangerang Ekspres, Minggu (16/12). Dari hasil pemeriksaan, ia menjelaskan, SRM dan ASH, bukan sepasang kekasih ataupun pasangan suami istri (Pasutri). “SRM merupakan pelanggan yang membayar ASH, wanita pekerja seks (WPS) dengan harga Rp200 ribu. Menurut ASH, uang Rp150 ribu, dia terima untuk dirinya, sedangkan Rp50 ribu untuk MR, si pemilik Warmang,” jelasnya. Ia menyampaikan, MR, mengaku sudah menjalankan bisnis tempat prostitusi berkedok warung kelontongan sejak beberapa bulan lalu. Sebanyak tiga sampai enam orang WPS, menunggu pelanggan untuk menjajakan tubuh mereka ke para pria hidung belang di Warmang tersebut, setiap malam. “Warmang buka dari pukul 20.00 WIB sampai 24.00 WIB. Penggerebekan kami lakukan pukul 21.30 WIB. Selanjutnya, kami mengamankan MR, pemilik warung, SRM, pelanggan dan ASH, wanita pekerja seks ke Mapolsek Cisoka, untuk dimintai keterangan. Lalu, diberikan pembinaan,” ujarnya. Selain di Warmang milik MR, ia menyebutkan, selanjutnya melanjutkan operasi cipta kondisi ke Warmang mlik IN (42), di Kampung Peusar, Desa Cikasungka, Kecamatan Solear. “Di Warmang milik IN, kami berhasil menyita enam botol berisi Miras bermerek Rajawali. Walaupun tidak menemukan pasangan mesum, kami membongkar praktik prostitusi berkedok warung. Sebab, IN menyediakan empat kamar untuk tempat mesum,” bebernya. Ia menambahkan, setiap WPS biasa melayani satu sampai dua pelanggan dalam semalam. Mereka mengaku, terpaksa menjalani pekerjaan haram itu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. “Sebab, sebagian besar mereka berstatus janda,” ujarnya. (mg-2/mas)

Tags :
Kategori :

Terkait