BALARAJA – Animo masyarakat terhadap batik khas Balaraja begitu tinggi. Batik yang memiliki ciri tradisional Balaraja, seperti bale, mahkota raja dan juga pabrik merupakan bentuk dari penterjemahan kata dari Balaraja yang dilakukan Paguyuban Balaraja. Saat launcnhing pertama, sedikitnya 1.000 meter batik khas Balaraja dapat terjual. Tidak hanya pegawai Kecamatan Balaraja yang menggunakan batik yang dikerjakan secara cap, para guru yang tergabung dengan Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Kecamatan Balaraja, Kresek dan Sukamulya menggunakan batik Balaraja sebagai salah satu pakaian wajib saat mengajar. “Animio masyarakat terhadap batik Balaraja sangat tinggi. Ini membuktikan jika batik Balaraja menjadi identitas warga Balaraja maupun Kabupaten Tangerang,” terang Hamdani, Ketua Paguyuban Balaraja, saat Pagelaran Kesenian Tradisional Balaraja, belum lama ini. Lebih lanjut Hamdani memaparkan, batik Balaraja memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri dan berbeda dengan batik-batik lain di tanah air. Desain batik Balaraja terdapat lima motif dan mengandung makna juga filosofi sesuai budaya masyarakat. Selain itu juga unsur kondisi Balaraja saat ini yang dijuluki 1.000 cerobong asap perusahaan. Namun saat ini, baru dua batik yang baru diluncurkan. Kata Hamdani, sementara ini batik Balaraja belum bisa diproduksi di Balaraja. Paguyuban Balaraja yang memiliki hak cipta terhadap batik tersebut harus bermitra dengan produsen batik. Kedepannya, Hamdani menginginkan Paguyuban Balaraja memiliki rumah produksi batik sendiri. Bahkan pembuatannya secara tradisional dengan menggunakan chanting, bukan dengan sistem cap yang selama ini dikerjakan. Untuk bicara harga, batik ini tidak jauh berbeda dengan batik lainnya. Untuk ukuran kain batik dengan panjang 210 meter dan lebar 120 meter, bisa dibuat untuk satu batik dijual dengan harga Rp150 ribu. “Harga batik yang dijual hanya untuk biaya produksi, karena tujuan kita untuk mengenalkan batik Balaraja,” terang Hamdani, yang juga dosen Universitas Muhammadiyah Tangerang. Pemasaran batik Balaraja, selain menggunakan media teknologi internet atau daring dan juga kemitraan ke beberapa instansi-instansi di Balaraja dan pengusaha. "Kami berharap ke depan batik Balaraja bisa merebut pasar tentunya mampu mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat," katanya. Terkait motif batik baru yang diluncurkan, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, berharap motif batik khas Balaraja tersebut dapat menjadi jati diri atau identitas masyarakat Balaraja. "Batik Balaraja harus menjadi kebanggan bagi masyarakat Balaraja. Saya bangga dengan kreativitas Paguyuban Balaraja, yang mampu menterjemahkan kata Balaraja sehingga menjadi batik," ungkap Zaki. Zaki meminta, jika generasi muda harus bangga dengan batik yang merupakan identitas masyarakat Indonesia. Aplagi batik Balaraja sudah seharusnya menjadi kebanggaan warga Balaraja. (mas)
Batik Balaraja Diminati Masyarakat
Rabu 10-10-2018,04:11 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :