Ponpes Salafiyah Riyadul Jannah Terbakar

Rabu 10-10-2018,04:06 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

KRESEK – Pondok Pesantren Salafiyah Riyadul Jannah, Kampung Tangger, RT 01 RW 01, Desa Kemuning, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangetang, Senin (8/10) sekira pukul 20.00 WIB terbakar. Dari informasi yang dapat dihimpun di lapangan, peristiwa kebakaran tersebut berasal dari pembakaran sampah di samping pesantren. Api yang terlalu besar kemudian menjalar ke kandang bebek dan kemudian menyambar ke salah satu bangunan pesantren. Akibatnya, sebanyak 16 lokal pesantren ludes dilahap dijago merah. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, kerugian ditaksir mencapai belasan juta. “Api berasal dari bakaran sampah kemudian langsung menyambar bangunan kobong yang terbuat dari bambu,” terang pengasuh Pondok Pesantren Riyadul Jannah, ustad Rojak. Ustad Rojak mengatakan, karena lokasinya jauh, petugas pemadam kebakaran membutuhkan waktu agak lama untuk sampai ke lokasi. Dengan peralatan seadanya warga berusaha bisa memadamkan api. “Pada tahun yang lalu pondok pesantren ini pernah mengalami kebakaran, karena bangunan bambu rawan terjadinya kebakaran,” ucapnya. Setelah api padam, ia menyebukan, Wakil Bupati Kabupaten Tangerang Mad Romli menyempatkan diri datang kelokasi kejadian untuk mengetahui musibah yang dialami pihaknya. Ia menyampaikan,  Wakil Bupati Tangerang merasa prihatin dengan musibah yang terjadi. Sementara Camat Kresek CR Inton langsung mengunjungi pondok pesantren Riyadul Jannah, Camat Kresek saat ini sedang mendata jumlah kerugian bersama Kapolsek Kresek. “Api sudah padam, semoga kejadian ini tidak terulang lagi. Kami meminta agar warga selalu waspada apalagi saat ini musim kemarau,” singkatnya. Kepala Unit (Kanit) Humas Polsek Kresek AIPTU Cahya mengatakan, Camat Kresek Cr Inton, keberadaan Pondok Pesantren tradisional Riyadul Janah milik Kiai Haji Rasidi, yang berada di lahan kosong tidak berdampingan dengan pemukiman, jadi kebarakan tidak ikut merambat ke pemukiman warga. “Kebakaran yang terjadi tidak merambat sampai ke rumah milik warga, karena pondok pesantren tersebut berada jauh dari pemukiman warga,” tegas Cahya. (mg-2/mas)

Tags :
Kategori :

Terkait